https://jatim.times.co.id/
Berita

Berkunjung ke Roma Sondhuk Probolinggo, Komunitas Keboen Sastra Bawakan Misi Keberagaman

Selasa, 30 Agustus 2022 - 22:37
Berkunjung ke Roma Sondhuk Probolinggo, Komunitas Keboen Sastra Bawakan Misi Keberagaman Komunitas Keboen Sastra sedang menampilkan karya sastra terbaiknya di Roma Sondhuk. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Komunitas Keboen Sastra Bogor melakukan kunjungan ke Galeri Roma Sondhuk Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Selasa (30/8/2022) malam. Dalam tour tersebut, para seniman dan sastrawan ini membawa misi keberagaman yang disyiarkan melalui pertunjukan karya sastra.

Dalam kunjungan ini, komunitas yang dilahirkan di sebuah terminal Baranangsiang Bogor 11 tahun lalu ini, tidak hanya bersilaturahmi, melainkan juga menampilkan sejumlah karya sastra terbaik mereka. Penampilan epic itu disaksikan oleh sejumlah seniman dan budayawan lokal daerah.

Jiwa kebangsaan yang dialirkan melalui rangkaian kata demi kata dengan diiringi musik klasik, membuat makna yang terkandung semakin larut lantang tersampaikan. "Ada jejak langkah yang tak bersudah. Aku rindu pada waktu kanak-kanak yang tawa," demikian penggalan syair puisi yang disenandungkan malam itu.

Komunitas-Keboen-Sastra-b.jpgMohammad Mahrus, Pendiri Roma Sondhuk sedang memberikan sambutannya. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Kostum yang mereka kenakan juga sangat kental dengan karakteristik budaya Indonesia. Tak terasa, syair-syair yang dibawakan pada malam itu berhasil menghipnotis para penonton. Tak sedikit dari mereka yang turut mengabadikan pertunjukan sastra itu di ponsel mereka.

Pendiri Keboen Sastra Bogor, Heri Syahnilla Putra Siregar menyampaikan, ada misi yang mereka bawa dalam tour saat itu, ialah keberagaman. Melalui sastra yang lahir di jalanan itu, mereka ingin mengajak untuk bersama-sama bangkit dari keadaan yang tidak baik-baik saja ini.

"Negeri kota ini sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Kalo tidak korupsi katanya tidak gengsi. Kalo tidak berselisih katanya tidak keren. Hei, kita ini Indonesia. Kita ini bisa bersama karena kebersamaan yang tertuang dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," ungkap pria yang akrab disapa Heri Matahari ini.

Heri menyebut, menyuarakan isi hati dan mensyiarkan Pancasila melalui orasi sulit untuk dilirik. Sehingga pegiat sastra asal Bogor ini memilih menyuarakan itu menggunakan kata-kata yang dituangkan dalam karya sastra.

Komunitas-Keboen-Sastra-c.jpgHari Matahari nampak terlarut dalam alunan karya sastra di hadapan penonton. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

"Ada kalanya nanti, kata-kata yang puitis akan menyerupai kitab-kitab suci. Kami ingin menyuarakan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan kebangsaan ini melalui karya-karya sastra yang sejuk, santun dan meneduhkan," ungkapnya.

Sementara itu, Pendiri Roma Sonduk Kraksaan, Muhammad Mahrus menyampaikan, dengan hadirnya Keboen Sastra inj mampu mensugesti dan memotivasi para pegiat sastra di Kabupaten Probolinggo. Sehingga nantinya lahir para pecinta-pecinta sastra lainnya.

"Kami berharap semoga pertunjukan seni dan sastra ini dapat melahirkan semangat baru pada para pegiat sastra di Kabupaten Probolinggo. Sehingga nantinya dapat menampilkan pertunjukan yang keren dan menakjubkan pada publik," ungkap Pendiri Roma Sondhuk Kraksaan yang akrab disapa Mas Acoes ini. (*)

Pewarta : Abdul Jalil
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.