TIMES JATIM, SURABAYA – Surabaya Survey Center (SSC) baru saja merilis riset mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024. Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menanggapi hasil survei tersebut.
Itu karena salah satu hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas kelompok pemilih milenial di Kota Surabaya cenderung memilih untuk memberikan suara kepada PDIP dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.
Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam mengungkapkan dari kelompok pemilih kalangan milenial, PDIP memuncaki pilihan dengan meraih 49,5 persen. Baru kemudian diikuti oleh Gerindra dengan 7,7 persen, dan PKB dengan 6,5 persen Demokrat dengan 6,2 persen, serta Golkar dengan 6,1 persen.
"Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 5 persen ke bawah,” kata Surokim.
Sementara itu, dalam survei yang sama, elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Surabaya terhitung kuat dan tak terkejar oleh calon lainnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memuncaki perolehan tingkat elektabilitas dengan angka 56,3 persen.
“Untuk Surabaya, Ganjar terlalu digdaya, tren positif peningkatan angka elektabilitasnya sulit dikejar oleh calon-calon yang lain, baik itu Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan” kata Ikhsan Rosidi, peneliti SSC saat ditemui di Hotel Country Heritage.
Menanggapi temuan SSC tersebut, Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya Aryo Seno Bagaskoro mengungkapkan bahwa tingginya tingkat kepercayaan pemilih kalangan milenial berbanding lurus dengan dipilihnya Ganjar Pranowo sebagai Capres yang diusung PDI Perjuangan.
"Mas Ganjar sangat dikenal di kalangan pemilih muda. Atensi dan keberpihakannya pada isu-isu anak muda ditunjukkan tidak hanya melalui gaya komunikasinya yang relatable, tetapi juga melalui best practices kebijakan di Jawa Tengah." Ungkapnya.
Pendiri Aliansi Pelajar Surabaya ini mencontohkan, perihal kasus pungutan liar di SMA/SMK Negeri yang menjadi keresahan banyak pelajar.
"Sebagai seorang gubernur, Mas Ganjar menunjukkan ketegasan sikap keberpihakan pada prinsip sekolah gratis, bahkan berani memecat oknum kepala sekolah yang melakukan pungli. Hal ini menjadi salah satu komitmen positif yang memberikan harapan untuk kawan-kawan," demikian imbuh mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga ini.
Ia menambahkan selain figur Ganjar, mesin politik PDI Perjuangan yang terus bergerak di tengah rakyat di saat bersamaan membuat banyak anak-anak muda menaruh hati pada Ganjar dan PDI Perjuangan.
"Jadi, dua entitas ini tidak bisa dipisahkan. Saling melengkapi dalam gagasan besar yang diimbangi kerja-kerja kerakyatan yang membumi," ucap Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya Aryo Seno Bagaskoro.
Sebagaimana diketahui, Surabaya Survey Center (SSC) baru saja merilis riset mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024. Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menanggapi hasil survei tersebut. Itu karena salah satu hasil survei itu menunjukkan bahwa mayoritas kelompok pemilih milenial di Kota Surabaya cenderung memilih untuk memberikan suara kepada PDIP dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |