TIMES JATIM, LAMONGAN – Sebanyak sembilan bangunan semi permanen yang digunakan sebagai warung remang-remang, dibongkar paksa oleh puluhan warga Dusun Gampang, Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).
Pembongkaran dilakukan warga karena warung-warung yang berada di tepi Jalan Raya Lamongan-Sugio tersebut sudah meresahkan, lantaran menyediakan minuman keras serta wanita penghibur. Warga juga merasa geram karena beberapa kali memberikan peringatan kepada para pemilik warung, namun tidak dihiraukan.
"Hari ini tanggal 29 April adalah batas akhir yang kita berikan. Tapi tidak juga dibongkar pemiliknya. Terpaksa kita warga masyarakat yang bongkar paksa," kata Ahmad, salah satu warga setempat.
Bahkan menurut Ahmad, upaya pendekatan juga sempat dilakukan oleh pihak Muspika. Dari pendekatan yang dilakukan para pemilik warung menyatakan kesanggupannya untuk membongkar, dalam surat kesepakatan bermaterai.
"Ini cara yang harus kami lakukan dengan mengeksekusi bangunan liar itu," ujar Ahmad, yang juga berharap tidak akan muncul lagi warung-warung serupa di desanya.
Aksi pembongkaran yang dilakukan warga berlangsung sangat kondusif. Bahkan warga juga tidak melakukan pembongkaran tanpa merusak, sehingga material warung yang terbongkar masih bisa dimanfaatkan kembali.
Perilaku tertib yang ditunjukkan warga selama proses pembongkaran mendapat apresiasi dari Kasi Opa dan Pengendalian Satpol PP Lamongan, Umar Syahid, yang memimpin anggotanya terjun ke TKP untuk mengamankan pembongkaran.
"Kita di lokasi ini hanya untuk mengamankan situasi. Tapi Alhamdulillah semua berjalan aman, karena yang membongkar masyarakat desa sendiri," ucap Umar.
Sementara itu, para pemilik warung hanya bisa pasrah mendapati warung mereka dibongkar warga desa. Sisa-sisa barang jualan, termasuk miras dan perabot warung diselamatkan pemiliknya dengan dibantu warga. "Ini sudah menjadi keputusan dan harus dibongkar, mau gimana lagi," kata Warji, yang memiliki tiga warung remang-remang sekaligus. (*)
Pewarta | : MFA Rohmatillah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |