https://jatim.times.co.id/
Berita

Ritual Pemindahan Rupang Dewa di Kelenteng Sumber Naga Probolinggo

Minggu, 05 Februari 2023 - 16:56
Ritual Pemindahan Rupang Dewa di Kelenteng Sumber Naga Probolinggo Ritual pemindahan Rupang Dewa atau Kongco di Kelenteng Sumber Naga Probolinggo. (Foto: Sri Hartini/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Minggu, (5/2/2023) pengurus Tempat Ibadah Tri Darma atau TITD Kelenteng Sumber Naga Probolinggo, Jawa Timur, menggelar ritual pemindahan kembali patung atau rupang Dewa Utama ke bangunan utama. Ritual ini bersamaan dengan perayaan Cap Gomeh.

Wakil Ketua II Kelenteng Sumber Naga Probolinggo, Erfan Sutjianto mengatakan ritual pemindahan rupang Dewa atau Kongco Tan Hu Cin Jin ini digelar tertutup.  Yang boleh masuk hanya jemaah saja. "Agar tidak ada yang mengganggu jalannya ritual," katanya.

Erfan menjelaskan, pemindahan rupang Dewa yang bersamaan dengan perayaan Cap Gomeh dilakukan bukan tanpa alasan. 

Sebelumnya, panitia lebih dulu melakukan sembahyang dan bertanya kepada Kongco atau Dewa Utama apakah berkenan untuk berpindah tempat.

Proses bertanya tersebut menggunakan media berupa kayu atau Puak Puei. Ada penanda untuk mengetahui jawaban Dewa Utama, baik itu jawaban bersedia, tidak bersedia atau ragu.

Rupang-Dewa-Cap-Gomeh-2.jpgRupang Dewa atau Kongco sudah dipindahkan ke altar utama, ini tandanya bangunan utama tersebut sudah bisa digunakan seperti sedia kala. (Foto : Sri Hartini/ TIMES Indonesia)

Kalau Puak Puei itu dua-duanya tertutup, maka itu artinya Kongco tidak berkenan. Tapi jika dua bilah kayu tersebut terbuka, maka jawabannya adalah diam atau ragu dan harus bertanya ulang. 

Namun jika dua bilah kayu tersebut yang satu terbuka dan satunya tertutup, maka Kongco atau Dewa Utama berkenan untuk dipindah ke bangunan utama.

Ada tiga kloter dalam ritual pemindahan Dewa ini. Kloter pertama yakni dewa utama Kongco Tan Hu Cin Jin beserta pengawalnya. Kedua, Hok Ya dan Ji Kongco yang merupakan ajudan dan adik dari Dewa Tan Hu Cin Jin. 

Selanjutnya kloter ketiga yakni memindahkan Kai Lan Huang Ye dan Fu De Zen Zen atau Dewa Bumi. 

Rupang-Dewa-Cap-Gomeh-3.jpgSebelum Rupang Dewa atau Kongco dipindahkan, terlebih dahulu digelar tampilan Naga Liang-liong dan Barongsai, untuk membersihkan aura negatif. (Foto : Sri Hartini/ TIMES Indonesia)

Pemindahan Dewa Utama ke gedung utama yang terletak di bagian tengah ini butuh tenaga ekstra. Ini karena berat dari rupang Dewa yang sejatinya 70-80 kg, bisa menjadi lebih berat tiga kali lipatnya. 

Erfan juga menjelaskan, ada beberapa ritual dalam pemindahan rupang Konco ini. Salah satunya adalah pembersihan dari aura negatif dengan cara menampilkan Naga Liang-Liong dan Barongsai.

Sementara itu, salah satu jemaah dari Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, TS Gunawan (73), secara khusus datang ke Kelenteng Sumber Naga untuk balas budi kepada Kongco atau Dewa Utama. 

Gunawan menuturkan, sewaktu dirinya berada di masa sulit, ia mengaku ditolong oleh Sang Dewa Utama atau Kongco. "Saat ini kehidupan saya sudah mulai naik (membaik, Red), jadi saya tidak boleh melupakan jasa beliau,” cerita Gunawan.

Kini, dengan dipindahkannya rupang Dewa Utama ke bangunan utama di Kelenteng Sumber Naga Probolinggo saat perayaan Cap Gomeh, menandakan bahwa bangunan tersebut sudah bisa difungsikan kembali untuk peribadatan seperti sedia kala. Ritual ini hanya berlangsung sekali seumur hidup. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.