TIMES JATIM, SURABAYA – Sejumlah siswa TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 63 Gunung Anyar Surabaya diajak untuk cerdas mengelola sampah sejak dini. Mereka diajak mengolah sampah menjadi Ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological yang dapat digunakan kembali dan dimanfaatkan.
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengelola sampah plastik yang susah terurai menjadi sebuah produk yang bermanfaat. Pengelolaan sampah atau limbah plastik disebut menjadi salah satu permasalahan besar di seluruh dunia.
"Karena sifatnya yang tidak dapat terurai, seringkali limbah plastik ini mencemari berbagai macam hal dan mengancam setiap elemen yang berada dalam bumi tercinta," kata Nuniek Fahriani, DPL KKN di Gunung Anyar pada Kamis (11/8/2022).
Nuniek menyatakan meskipun produksinya diminimalkan, limbah plastik dinilai mengancam untuk kelangsungan kehidupan. Melihat permasalahan itu, ada sebuah solusi. "Solusi tersebut adalah dengan mengubahnya menjadi ecobrick," terang Nuniek.
Sementara itu, Ketua Kelompok KKN, Mochammad Ilyas menerangkan kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai kebersihan adalah sebagian dari iman dan juga menanamkan sejak dini.
"Agar mereka selalu menjaga lingkungan dan jangan merusaknya, dan juga meningkatkan atau mengasah kreatifitas siswa siswi TK ABA 63 Gunung Anyar (Surabaya)," tambahnya dalam kegiatan edukasi pengolahan sampah plastik menjadi Ecobrick. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Ronny Wicaksono |