https://jatim.times.co.id/
Berita

Pihak Desa Pesanggaran Banyuwangi Akui Ada Warganya Tak Memiliki Rumah

Rabu, 06 Maret 2019 - 17:18
Pihak Desa Pesanggaran Banyuwangi Akui Ada Warganya Tak Memiliki Rumah Kakek Tangsi bersama Remaja Blokagung (Remblong) (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemerintah Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, tidak menampik jika ada salah satu warganya yang tidak memiliki tempat tinggal atau rumah sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Desa Pesanggaran, Marsudi.

“Memang benar, sekarang Mbah Tangsi ini tidak memiliki rumah lagi di Pesanggaran. Tapi dulu ada, sebelum istrinya meninggal dunia,” ungkap Marsudi, Selasa (6/3/2019).

Marsudi, mengatakan sesuai data kependudukan kakek Tangsi (79) masih tercatat sebagai warga Dusun Krajan RT 04 RW 01, Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran. Ia mengakui jika Tangsi, kakek penjual terompet hidup sebatang kara.

“Karena sendirian, sama keponakannya yang tinggal di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Mbah Tangsi dibawa kesana. Tapi katanya tidak kerasan dan memilih berjualan terompet keliling. Sedangkan rumah yang ditempati di Pesanggaran sudah dirobohkan,” ujar Marsudi.

Diakui Marsudi, ketika berjualan terompet Tangsi selalu berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lain bahkan lintas kecamatan sekalipun. Hal ini yang kemudian membuat sulit pihak desa untuk memberikan bantuan.

“Beliau tercatat masuk program ‘Kanggo Riko’ yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Pihak desa pernah memberikan ternak seekor kambing, tapi karena dicari sulit ketemu akhirnya ternak tersebut dititipkan ke kepala dusun setempat. Sekarang masih ada kok kambingnya,” jelas Marsudi.

Disinggung mengenai identitas dari keponakan Kakek Tangsi yang ada di Desa Sukorejo, Marsudi mengaku tidak mengetahuinya. Ia tidak tahu pasti siapa keponakan yang merawatnya.

“Saya tidak hafal siapa nama keponakannya di Sukorejo. Tapi yang pasti rumahnya ada disekitar Balai Desa Sukorejo. Dulu pas waktu hendak membawa pulang ke Sukorejo dari Pesanggaran, keponakannya sempat ijin kepada kepala dusun krajan kok,” terangnya.

Sebelumnya diceritakan oleh Ketua perkumpulan Remaja Blokagung (Remblong), Anas Rifai, kakek Tangsi setiap hari berjualan terompet dengan berkeliling dari kampung ke kampung di sekitar wilayah Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung, untuk menyambung kebutuhan sehari-hari.

Anas menjelaskkan, selama ini kakek Tangsi hidup sebatang kara. Ia mengaku tidak memiliki tempat tinggal, jika malam sudah larut dirinya hanya bisa memanfaatkan pos kamling sebagai tempat untuk melepas lelah. Bahkan tak jarang emperan toko pinggir jalan dijadikan tempat untuk beristirahat.

Tak banyak yang diminta oleh kakek Tangsi di massa tuanya, ia hanya ingin memiliki sebuah tempat tinggal sederhana di Desa Pesanggaran, untuk beristirahat agar terhindar dari terik panas matahari dan hujan. (*)

Pewarta : Rizki Alfian
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.