https://jatim.times.co.id/
Berita

Refleksi Halal Bihalal, Cara Tokoh Lintas Agama di Kediri Merawat Persatuan

Kamis, 09 Mei 2024 - 16:45
Refleksi Halal Bihalal, Cara Tokoh Lintas Agama di Kediri Merawat Persatuan Refleksi Halal Bihalal dalam Kerukunan Umat Beragama yang digelar di Perumahan Greenland Gajahmada, Ngasem, Kediri. (FOTO: Istimewa)

TIMES JATIM, KEDIRI – Tradisi Halal Bihalal di Indonesia tak hanya menjadi momen saling memaafkan, tetapi juga menjadi ajang memperkuat persatuan dan toleransi antar umat beragama. Hal ini terlihat dalam acara Refleksi Halal Bihalal Dalam Kerukunan Umat Beragama yang digelar di Perumahan Greenland Gajahmada, Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kediri, pada Rabu (8/5/2024) malam.

Acara yang bertemakan "Merawat Persatuan, Menghargai Perbedaan" ini dihadiri oleh seluruh perwakilan warga perumahan dan tokoh-tokoh lintas agama, termasuk Pendeta Dr. Timotius Kabul (Ketua BAMAG), Romo Alaysius Didik Setiyawan DM (Kepala Paroki Santo Yosef Kediri), Daniel Chriestantanto (Majelis Rohaniawan Vihara Jaya Saccako Kediri), Ni Made Susilowati, SH (Ketua Parisada Hindu Dharma Kediri), KH. Dafid Fuadi (Ketua FKUB Kabupaten Kediri), dan Abdul Hamid (Kepala Desa Kwadungan).

Dr. Imam Fachruddin, Ketua RT 23 RW 03 Perumahan Greenland Gajahmada dan juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan toleransi antar umat beragama di perumahan tersebut.

"Bulan Ramadan mengajarkan umat Islam untuk hidup sederhana dan menjalankan amanat. Bahwa di kehidupan nyata, kita semua tidak bisa hidup sendiri. Harus saling menguatkan serta saling mengasihi," jelas Imam Fachruddin.

Menurutnya, semangat kebersamaan ini merupakan bentuk nyata ibadah yang mulia dan membawa berkah. "Merawat tradisi saling tolong-menolong, saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan, kesabaran dan kasih sayang serta saling menguatkan dalam keimanan. Inilah menjadi semangat kami, menggelar refleksi halal bihalal lintas agama," jelasnya.

Imam Fachruddin, yang juga Pegiat Moderasi di FKUB Kabupaten Kediri, menambahkan bahwa Halal Bihalal merupakan tradisi asli Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa, seperti gotong royong, saling menghormati, dan menghargai perbedaan.

"Halal Bihalal sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berarti saling maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat seperti auditorium, aula, dan sebagainya," jelasnya.

Acara Refleksi Halal Bihalal Dalam Kerukunan Umat Beragama di Perumahan Greenland Gajahmada ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perumahan lain di Indonesia untuk memperkuat rasa persatuan dan toleransi antar umat beragama. 

Toleransi dan saling menghormati merupakan kunci untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat yang beragam. Seperti tokoh lintas agama di Kediri ini. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.