https://jatim.times.co.id/
Berita

Pemkot Malang Beri Penjelasan Pro Kontra Penataan Kayutangan Heritage

Minggu, 09 Januari 2022 - 17:43
Pemkot Malang Beri Penjelasan Pro Kontra Penataan Kayutangan Heritage Suasana lampu-lampu hias yang menyala di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang. (Foto: Tangkapan Layar Video Humas Pemkot Malang)

TIMES JATIM, MALANG – Pro Kontra penataan Kayutangan Heritage kini tengah ramai dibicarakan masyarakat Kota Malang. Sebagian besar, menganggap Kayutangan Heritage kini lebih mirip dengan konsep Malioboro yang berada di wilayah Yogyakarta. 

Apalagi, setelah di pasangnya 98 lampu hias senilai Rp1,4 miliar di sepanjang jalan Basuki Rahmat hingga Kayutangan tersebut, sebagian masyarakat kini menilai kemiripannya semakin kental terasa.

Mengetahui kritikan tersebut, Pemkot Malang melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto memberi penjelasan tentang penataan Kayutangan Heritage tersebut.

Wahyu menilai bahwa setiap daerah, khususnya di Pulau Jawa yang terkenal dengan sejarah kerajaannya memiliki karakteristik tersendiri. Ia menganggap, penataan Kayutangan Heritage bukanlah meniru konsep Malioboro.

"Jadi prinsip kita itu mengembalikan sedikit sejarah seperti dulu, sehingga menurut saya karakter lampu itu dikembalikan kepada masa yang lalu," ujar Wahyu, Minggu (9/1/2022).

Wahyu mengakui, soal pro kontra dari masyarakat tentu pasti ada dan wajar. Akan tetapi, ia memastikan Kayutangan Heritage bisa menjadi ikon baik untuk Kota Malang.

Berbicara soal lampu hias yang dirasa menjadi sangat kental mirip Malioboro, Wahyu menyebutkan untuk desainnya sangat menggambarkan Kota Malang dengan adanya bentuk Tugu Malang diatas lampu hias tersebut.

"Bisa dilihat itu sangat menguatkan Kota Malang di desain lampunya," katanya.

Sementara untuk penataan lampu yang juga sempat di kritik masyarakat, Wahyu menjelaskan bahwa penataan lampu tersebut disesuaikan dengan existing saat ini.

Memang jika dinilai, penataan lampu hias tersebut terbilang mepet dan tak sama satu dengan yang lainnya. Ada yang berjarak 4 meter antar lampu dan ada yang berjarak 6 meter antar lampu.

Penataan tersebut dikarenakan disesuaikan dengan pintu pertokoan dan juga terdapat gang masuk di kawasan Kayutangan Heritage.

"Saya sampaikan, disana (Kayutangan Heritage) tidak bisa diatur seperti Malioboro, karena sudah ada keluar masuk akses ke toko dan lainnya. Sehingga, tidak mungkin di jalan itu dipasang lampu, jadi kita geser-geser," jelasnya.

Ia juga menegaskan, soal pro kontra terhadap penataan Kayutangan Heritage ini, prosentasenya sangat kecil. Kebanyakan secara umum, Wahyu memastikan bahwa masyarakat Kota Malang sangat mendukung penyempurnaan Kayutangan Heritage yang rencananya di tahun 2022 ini akan memperlebar pedestrian.

"Nanti dari DPUPRPKP rencananya memperluas pedestrian sama jalannya dibuat satu arah. Jadi secara umum banyak informasi ke saya mendukunh sekali adanya penyempurnaan ini (kawasan Kayutangan Heritage)," tandasnya. (*) 

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.