TIMES JATIM, SIDOARJO – Proses evakuasi korban runtuhnya Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dilakukan dengan bantuan lima unit alat berat.
Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer menyatakan, penggunaan alat berat diputuskan setelah asesmen menunjukkan tidak ada lagi tanda-tanda korban selamat di bawah reruntuhan.
"Keputusan diambil setelah melalui beberapa pertimbangan antara tim gabungan bersama pihak Ponpes dan keluarga korban, yang sepakat menggunakan alat berat," ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Sebelumnya, tim sudah melakukan pengecekan berulang menggunakan alat deteksi untuk memastikan apakah masih ada tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan, namun, hasilnya nihil.
"Sebanyak lima unit crane dikerahkan, namun tidak dioperasikan secara bersamaan. Satu crane bekerja, sementara lainnya stand by sebagai cadangan untuk menjaga ritme kerja dan keselamatan operator," jelas Emi.
Deretan crane untuk proses evakuasi. (Foto: Della Nur Khofiah/TIMES Indonesia)
Meski begitu, ia menegaskan, operasi malam hari tidak dilakukan setelah melakukan pertimbangan.
"Kenapa? Satu, karena pencahayaan, yang kedua visibility kita terbatas, dan yang ketiga walaupun sudah ada 290-an orang tetap kita perhatikan, sehingga nanti unsur keselamatan walaupun memindahkan puing tetap keselamatan, terutama operator yang bekerja di lapangan, operator crane, maupun orang yang memastikan area clear," ujarnya.
Hingga kini, tim SAR masih bekerja keras melanjutkan evakuasi, meski waktu penyelesaian tidak bisa dipastikan. Data sementara mencatat ada 59 santri yang masih dalam pencarian. Sebelumnya, 18 korban telah berhasil dievakuasi, dengan lima di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Tim SAR gabungan menargetkan seluruh korban dapat segera ditemukan melalui proses pemindahan puing yang dilakukan secara hati-hati. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Evakuasi Ponpes Al Khoziny Gunakan 5 Crane, Malam Hari Tidak Dilakukan
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |