TIMES JATIM, JAKARTA – Wakil Presiden RI ke-10, Jusuf Kalla atau biasa dipanggil JK. mengenang saat dirinya sempat mengundang dua kali para pimpinan Taliban untuk ke Indonesia.
Saat di tanah air itu kata JK, para pimpinan kelompok bersenjata itu melihat Islam di Indonesia bisa berkembang dengan baik karena menjalankan prinsip moderat.
"Mereka kagum, kita jalankan Islam secara baik. Tak perlu konservatif. Dia kita ajak ngunjungin pesantren-pesantren," ujar JK dalam keterangannya yang dikutip Selasa (17/8/2021).
Taliban Lebih Terbuka
Selain itu, JK meyakini bahwa Taliban akan lebih terbuka ketika resmi mengambil alih pemerintahan setelah menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan pada Minggu (15/8/2021) kemarin itu.
Ketua PMI itu menilai Taliban saat ini sudah banyak berubah dan berbeda ketimbang ketika memerintah Afganistan pada 1996-2001 lalu.
"Saya yakin pemerintahan Taliban ini lebih terbuka. Saya yakin Taliban banyak berubah ketimbang waktu pemerintahan yang pertama 1996-2001. Dia tidak seperti itu lagi. Dia akan menjadi terbuka," katanya
"Saat mereka memerintah pada periode 1 itu, semua negara tak mengakuinya. Hanya 3 negara yang mengakuinya. Karena mereka lihat islam di Indonesia dan negara-negara lain, saya yakin bahwa perubahan itu akan terjadi. Ini berikan tanda-tanda ada perubahan di antara mereka," katanya.
Menjaga Hubungan Baik dengan Taliban
Laki-laki berkacamata itu menilai, Indonesia kemungkinan besar akan tetap menjaga hubungan dengan Afghanistan meski Taliban berkuasa. Ia menegaskan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afganistan sifatnya kenegaraan.
"Waktu Taliban (berkuasa), kedutaan kita tetap ada. Pemerintahan Afganistan terakhir ini juga kedutaan kita tetap ada. Jadi hubungan diplomatik tak akan putus dengan pemerintahan siapa pun. Hubungan kita dengan negara, bukan dengan pemerintahan siapa," ujar JK. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ronny Wicaksono |