TIMES JATIM, LAMONGAN – PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Lamongan menggelar seminar nasional dan peluncuran program pengurus PGRI Lamongan untuk memunculkan terobosan Gerakan Menuju Sukses Sejuta P3K 2021 (Genus Sejuta P3K 2021) sebagai solusi dan upaya peningkatan kesejahteraan guru.

Ketua Umum PB PGRI Pusat Unifah Rosyidi membeberkan, Indonesia benar-benar kekurangan guru berdasarkan data Kemendikbud yang menyebutkan jumlah guru di Indonesia 52,2 persennya diisi oleh honorer.

"Sebanyak 47,8 persen guru diisi oleh ASN yang beberapa diantaranya mendekati pensiun atau bahkan pensiun," ujarnya di seminar bertemakan 'Peran Strategis PGRI dalam Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kesejahteraan Guru' di di Gedung Serba Guna Gajah Mada Pemkab Lamongan, Selasa (9/2/2021).

Unifah mengatakan, akan berkomitmen bersama semua Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia akan berjuang tiada henti untuk melindungi semua guru honorer..

"Saya tahu komitmen Pemda Lamongan untuk para guru PGRI dan honorer sangat luar biasa. Kami (PGRI) akan berjuang untuk melindungi semua guru honorer, yang berusia 35 tahun ke atas, K dan non K, guru swasta, maupun guru terpencil," katanya.  

Sementara itu, Ketua PGRI Lamongan sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Adi Suwito mengungkapkan pihaknya akan memunculkan terobosan Gerakan Menuju Sukses Sejuta P3K 2021 (Genus Sejuta P3K 2021) selaras dengan program sejuta P3K yang dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Pendidik dengan usia di atas 35 tahun jika dibandingkan dengan pendidik yang baru sangat berbeda. Oleh karena itu, pengurus PGRI Lamongan dalam pelaksanaan Genus Sejuta P3K akan melaksanakan bentuk workshop secara virtual yang dilaksanakan secara berulang-ulang," kata Adi Suwito.

Workshop tersebut, Adi menuturkan, memiliki tujuan untuk memberikan bekal kepada guru-guru di Lamongan baik K2 maupun non-kategori, agar memiliki modal dan kompetensi kedepannya dalam proses perekrutan sejuta P3K.

"Semoga dengan ini nanti sebanyak-banyaknya P3K bisa diraih K2 dan non kategori yang ada di Kabupaten lamongan," ucapnya.

Ketua PGRI Lamongan mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemkab Lamongan khususnya Bupati Lamongan Fadeli atas perjuangannya di bidang pendidikan.

"Berbagai program telah dicetuskan mulai dari gerakan Lamongan menghafal, pelaksanaan kurikulum pendidikan antikorupsi, launching Lamongan kelas digital di era revolusi industry 4.0, serta peluncuran program jago sinau di masa pandemi," ujar Adi Suwito.

Di sisi lain, Bupati Lamongan Fadeli menyampaikan terkait proses belajar mengajar yang masih dilakukan menyesuaikan kondisi lingkungan karena adanya PPKM Mikro yang dicanangkan Pemerintah.

"Saya berterimakasih karena program pendidikan yang masih dilakukan pada masa pandemi, meskipun harus pembelajaran jarak jauh," ucap Fadeli usai memberikan penghargaan terhadap sekolah-sekolah pemenang Jago Sinau Award.   

Fadeli berharap, acara seminar bukanlah satu-satunya gebrakan yang dilakukan PGRI Lamongan di masa jabatan 2020-2025, namun berbagai gebrakan kegiatan lain harus terus dilaksanakan.

"Program utama yang harus dilakukan PGRI ini harus selalu ada peningkatan dalam usahanya memperjuangkan kesejahteraan guru," ujarnya mengapresiasi peluncuran program pengurus PGRI Kabupaten Lamongan. (*)