TIMES JATIM, MOJOKERTO – Bertahun-tahun membudidaya jamur tiram, pada tahun 2015, Arifah (51) mendapat ilham membikin UMKM dengan produk jamur krispy.
Nama produknya kini cukup diminati, bahkan UMKM satu ini menjadi salah satu partisipan yang mengantarkan Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto menorehkan prestasi 5 besar Desa BRILian di tahun 2022.
Beragam usaha telah dijajal mulai dari penjahit, membuka toko kelontong, namun akhirnya jamur tiram tampaknya menjadi jawaban. Kini, usaha produk jamur krispy miliknya telah memilki segmen pasar sendiri dan tentu diminati segala kalangan.
Awal Mula Usaha
Kisah itu berawal dari suami Arifah bernama Heri Adi Sucipto yang telah memasuki masa pensiun. Merintis sebuah usaha adalah hal yang tepat untuk menghabiskan masa tua.
Maka dirintislah sebuah usaha budidaya jamur tiram di tahun 2002. Bisnis pun berjalan dan memiliki segmen pasar utamanya di lingkungan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
“Saya membuat budidaya jamur tiram putih, masih budidaya saja awalnya selama bertahun-tahun mulai dari 2002 hingga 2015. Bertahun-tahun bertahan hingga akhirnya mampu memproduksi hingga 8 ribu backlog,” terang Arifah, Minggu (31/3/2024).
Usaha yang berjalan mulus itu pun menemui satu titik jenuh. Di mana antara modal keuntungan terpaut sangat tipis. Titik jenuh itu pun memuncak di kisaran tahun 2015, ketika panen raya. Pasar-pasar tampak tumpah ruah.
Arifah (51) pada saat menunjukkan produknya. (Dok. TIMES Indonesia)
“Alhasil barang mengendap, kemudian saya berinisiatif untuk mencoba resep pribadi di rumah,” katanya.
Resep coba-coba itu pun dijajal di lingkungan sosialnya. Kawan sebaya, sahabat, kerabat dan teman kerja. Modal awal itu ternyata produk olahan jamur diterima dengan sangat baik. Hingga ia pun disarankan untuk membuat lebih banyak dan dipasarkan.
Di awal, pemasarannya produknya pun masih sebatas di lingkup Kecamatan Trawas. Beragam cara diupayakan Alifah untuk memuluskan usahanya. Bergabung menjadi mitra Dinas, kementrian, hingga menjadi UMKM Binaan Bank Himbara.
Alhasil, usaha yang terletak di Dusun Trawas, RT 01, RW 01, Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini merajut asa bersama Desa Trawas menuju Desa BRILian 2022.
Mitra Program KUR BRI
Arifah (51) sempat kesulitan melayani banyaknya pesanan di kisaran tahun 2016. Jumlah keuntungan yang diperoleh pun dirasa belum mampu menambah jumlah produksi. Alhasil Arifah (51) mengikuti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Modal saya lebih banyak sehingga saya bisa produksi lebih banyak. Kedua, saya menjadi UMKM Binaan KUR BRI sehingga saya diajak setiap ada berbagai event, pameran di BRI,” kata Arifah.
Bagi Arifah (51) menjadi mitra BRI adalah keuntungan besar. Tidak ada kerugian yang pernah dia alami selama ini. BRI tidak hanya memberikan uang tanpa tanggungjawab, melainkan turut serta melibatkan produknya di setiap pameran-pameran di event-event berdampak.
“Ketiga, saya mendapatkan bantuan alat produksi. Keempat, saya juga mendapatkan pelatihan pengembangan produk,” tegas Arifah.
“Karena dibina oleh BRI menunjang perkembangan usaha saya, usaha saya tumbuh melalui berbagai pelatihan. Kesan saya saya senang, saya siap ikut andil agar bisa selalu menjadi binaan BRI,” sambungnya.
Sukses Merintis Usaha
Terkini Arifah (51) telah memiliki 5 orang karyawan. Karyawannya ini merupakan tetangganya. Dia juga dibantu oleh anak dan menantunya dalam hal pemasaran. Saat ini, Arifah (51) mampu mengolah 25 kg jamur tiram menjadi produk olahan jamur krispy.
Pemasaran Arifah (51) pun cukup luas. Dulu hanya di lingkungan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kini, produknya mulai dipasarkan di Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, Malang, dan luar pulau jawa.
Support perbankan dan perhotelan pun memuluskan pemasaran produk jamur krispy miliknya. Mulai dari pameran di hotel hingga berbagai event-event Bank, Kedinasan, dan Kementrian, produknya tidak absen. Bahkan beberapa juga telah masuk di sektor-sektor toko retail terkenal (Alfamart dan Indomart).
Tidak hanya berhenti disitu. Saat ini, Arifah (51) tengah menjajal ide baru. Tanaman Pare yang dikenal pahit dan banyak khasiat itu tengah di eksperiman menjadi suatu produk olahan keripik sehat dan bergizi.
Terkini, omzet yang diperoleh di tahun 2023 hampir menyentuh angka hampir Rp 40 juta setiap tahunnya. Bahkan ditaksir keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 20-25 juta setiap tahunnya.
Berkontribusi dalam Desa BRILian 2022
Nominasi 5 besar Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tidak lepas dari geliatnya UMKM dan komoditas Kopi dan Jamur. Jamur Tiram dengan produk jamur krispy Arifah turut berkontribusi besar dalam menjadikan Desa Trawas memperoleh nomisasi 5 besar Desa BRILian 2022.
Ketua BUMDesa Argo Mulyo, Wiwik Indarti mengaku BUMDesa Trawas telah bekerjasama lama dengan Bank BRI. Program BRILink dan Mitra UMi.
Tentu hal ini memudahkan pelaku UMKM dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Di mana modal menjadi salah satu penopang tumbuh dan berkembangnya UMKM Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto.
“Kita kerjasama dengan program BRILink, terdapat peran mantri Desa yang membawa kami ke Program Desa BRILian,” ujar Wiwik kepada TIMES Indonesia.
BUMDesa Argo Mulyo adalah Badan Usaha Milik Desa Trawas yang berdiri pada tahun 2015. Saat ini BUMDesa ini memiliki empat unit usaha.
Di antaranya adalah Unit Jasa Pengelolaan Air Minum Desa, Unit Usaha Pengelolaan Sampah, Unit Usaha Pengelolaan Wisata dan Kios, dan Unit Simpan Pinjam dan Kemitraan.
“Unit Simpan Pinjam dan Kemitraan ini yang dapat membantu UMKM di Desa Trawas sebagai sokongan modal usaha,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Ronny Wicaksono |