https://jatim.times.co.id/
Berita

Ponorogo Menjadi Pusat Hari Santri Nasional ke-X Tahun 2025

Selasa, 30 September 2025 - 19:12
Ponorogo Menjadi Pusat Hari Santri Nasional ke-X Tahun 2025 Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko-Lisdyarita saat bersama tokoh pesantren kondang di Jawa Timur. (Foto: Elno/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PONOROGO – Kabupaten Ponorogo ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai menerima sejumlah tokoh pesantren Jawa Timur di Pringgitan Rumah Dinas Bupati, Selasa (30/9/2025).

Hadir dalam pertemuan tersebut KH. Luqman Harist Dimyathi (Pengasuh Ponpes Termas Pacitan), KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans (Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang), serta Ibu Nyai Munif Djazuli (Pimpinan Ponpes Ploso Kediri).

Bupati Sugiri menyebutkan, peringatan HSN tahun ini akan menjadi momentum deklarasi Gerakan Ayo Mondok (GAM), sebuah gerakan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter di pesantren.

“Gerakan ini sangat bagus. Kurikulum pondok bukan hanya soal ilmu atau ngaji, tapi juga transfer karakter melalui keteladanan para kiai. Maka GAM ini menjadi gerakan serentak untuk membangun kesadaran pentingnya mondok,” kata Bupati Sugiri.

Meski demikian, Bupati belum memastikan tanggal pasti pelaksanaan HSN di Aloon-Aloon Ponorogo. “Tanggal menyusul, akan kami rapatkan lagi termasuk rangkaian acaranya,” ujarnya.

Sementara itu KH. Luqman Harist Dimyathi menambahkan, dipilihnya Ponorogo sebagai pusat peringatan HSN bukan tanpa alasan. Bumi Reog memiliki akar peradaban pesantren yang kuat, salah satunya Pesantren Tegalsari yang didirikan Kiai Ageng Muhammad Besari sekitar tahun 1675.

“Berangkat dari sejarah itu, kami ingin memboyong HSN ke Ponorogo. Selain perayaan, akan digelar Halaqoh Nasional di Ponpes Mayak. Reog Ponorogo juga akan tampil, karena sudah diakui UNESCO. Harapan kami, pesantren juga bisa menyusul diakui sebagai warisan budaya dunia,” jelas Gus Lukman.

Senada, Gus Hans menegaskan pihaknya tengah menyusun roadmap agar pesantren bisa diakui sebagai kebudayaan intangible oleh UNESCO. “Pesantren bukan lembaga baru, sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Hubungan pesantren dan budaya sangat erat, dan itu akan kami tunjukkan lewat acara ini,” tegasnya.

Tak hanya itu, Gus Hans juga mengungkapkan akan melaunching Gramedia Network, jejaring media pesantren se-Indonesia yang akan menjadi garda terdepan publikasi kegiatan pesantren.

“Launching Gramedia Network akan dilakukan di Ponorogo. Banyak kegiatan menarik lainnya. Semoga mendapat sambutan hangat dari masyarakat,” tukasnya. (*)

Pewarta : M. Marhaban
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.