TIMES JATIM, MALANG – Pengamen berbadan tambun di Kota Malang kembali berulah serta meresahkan warga dan para pengendara. Kelakuan pengamen tersebut pun kini viral kembali di media sosial hingga direspon cepat oleh Satpol PP Kota Malang.

Berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Satpol PP Kota Malang menangkap pengamen tersebut pada Rabu (22/3/2023) kemarin.

Hal ini dilakukan, lantaran aksi pengamen tersebut viral yang dimana ia meminta-minta uang secara paksa sembari menempelkan kemaluannya ke pintu mobil pengendara.

Kabid KKU Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat menyebutkan, sebelumnya pengamen tersebut memang benar pernah ditangkap oleh Satpol PP Kota Malang.

Penangkapan tersebut terjadi pada tanggal 17 Oktober 2022 lalu. Pengamen itu ditangkap, karena memaksa meminta uang kepada pengendara sembari menodongkan senjata tajam jenis cutter.

"Pelaku ini sudah pernah kami amankan beberapa waktu lalu dan viral juga, karena saat itu mengancam pengendara dengan cutter," ujar Rahmat, Kamis (23/3/2023).

Dari data yang diterima, pengamen tersebut bernama Mahendra Aji Pamungkas (39) asal Jombang, Jawa Timur.

Rahmat mengaku, pada penangkapan pertama, pengamen tersebut sudah dikembalikan pihak Satpol PP Kota Malang ke tempat asalnya.

Namun, ternyata dia kembali ke Malang dan melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat dan pengendara.

"Jadi saat ini, dia membuat gaduh lagi dengan meminta tapi caranya tetap memaksa. Jadi kita amankan lagi, kami periksa dulu kemudian akan kami koordinasikan dengan Dinsos untuk penanganan lebih lanjut," ungkapnya.

Sementara, dari pengakuan resmi pengamen bernama Mahendra Aji, ia mengakui apa yang diperbuat. 

Mahendra Aji pun membenarkan bahwa dirinya memaksa meminta uang dan menempelkan kemaluannya ke kaca mobil pengendara.

"Saya menempelkan kemaluan saya, tapi tidak telanjang. Saya membunyikan kecrek (alat ngamen) sekeras kerasnya di depan kaca mobil. Saya akui itu, saya minta maaf pada warga Kota Malang yang saya palak. Saya tidak akan ulangi lagi," tandasnya. (*)