TIMES JATIM, MALANG – Berbagai upaya strategis dilakukan oleh Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) untuk menyiapkan alumni berkompetensi. Terbaru, IKA UB menggandeng Pusat Pembinaan, Pelatihan & Sertifikasi Mandiri (P3SM) untuk memberikan sertifikasi kepada para alumni UB di bidang Jasa Konstruksi.

P3SM sendiri merupakan salah satu lembaga penyelenggara pelatihan dan sertifikasi keahlian/kompetensi terbesar di Indonesia. Ketua Umum (Ketum) IKA UB, Ir. M Zainal Fatah mengatakan, kerjasama ini dilatarbelakangi masih sedikitnya pekerja bidang jasa kontruksi di Indonesia yang sudah mempunyai sertifikasi.

"Pekerja konstruksi di Indonesia itu tercatat sekitar 2 juta orang, tapi yang sudah tersertifikasi baru sekitar 500 ribu orang. Jadi semua pihak yang concern perlu membantu pemerintah untuk meningkatkan jumlah pekerja konstruksi tersertifikasi di Indonesia," ucapnya.

Di era ini, sertifikasi memang menjadi sebuah hal yang sangat penting. Diantara manfaatnya seperti untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja global, serta untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bagi pekerja.

Sekjen IKA UB, Dilan Sawaliyus Batuparan menambahkan, penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara IKA UB dengan P3SM ini dilakukan oleh ketua umum IKA dengan pimpinan P3SM di sela acara rapat kerja nasional Perkumpulan Jasa Konsultan Indonesia (Perkonindo), di Bandung pada 14 Juli 2024.

"Isi PKS adalah kerja sama untuk melakukan sertifikasi khususnya untuk keahlian atau kompetensi di bidang jasa konstruksi dengan dibiayai oleh CSR dari P3SM, sehingga gratis untuk peserta," ucapnya.

Kegiatan yang nanti akan dilakukan mencakup sosialisasi sertifikasi keahlian/kompetensi, proses seleksi calon peserta uji sertifikasi, dan uji sertifikasi oleh IKA  UB dan P3SM.

"Target peserta adalah alumni UB, khususnya alumni Fakultas Teknik yang baru lulus. Dengan kualifikasi maksimal lulus 2 tahun lalu," terangnya.

Untuk program tahap pertama ini ditargetkan akan dilakukan sertifikasi gratis bagi 200 alumni UB. Dia menyebut, IKA UB akan terus mengembangkan program seperti ini, baik dengan meggunakan dana sendiri maupun bekerja sama dengan mitra strategis lain.

"Diharapkan selanjutnya, juga akan dilakukan sertifikasi di berbagai bidang keahlian/kompetensi, seperti hukum, bisnis, digital, dan sebagainya," pungkasnya. (*)