TIMES JATIM, KEDIRI – Debit air sungai Brantas, sampai Senin, (17/10/2022) malam pukul 21.00 WIB, terus mengalami peningkatan. Dari pantauan di Taman Brantas, Kota Kediri, air sudah mulai meluap ke lantai taman yang berada di bawah Jembatan Brawijaya,Kota Kediri tersebut.
Seperti diketahui Taman Brantas sudah ditutup sejak Senin Sore. Untuk mengantisipasi luapan makin tinggi, BPBD Kota Kediri bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR) Pemkot Kediri telah menempatkan tanggul darurat di sekitar wilayah Taman Brantas.
"Fungsinya bukan sebagai penangkis air, melainkan pencegahan atau antisipasi abrasi," ujar operator Pusdalops PB BPBD Kota Kediri Zainal Arifin.
Tidak hanya itu, sekitar 10 orang petugas BPBD juga telah disiagakan di Taman Brantas untuk pemantauan jika terjadi luapan air yang lebih tinggi. Petugas disiagakan hingga debit dan permukaana air sungai Brantas menurun.
Zainal menuturkan, berdasarkan informasi dari Bendungan Lodoyo, Blitar, debit di bendungan tersebut sudah mulai mengalami penurunan. Namun karena jarak Blitar-Kota Kediri, penurunan di wilayah Kota Kediri masih harus menunggu waktu.
"Kita siaga sampai terjadi status penurunan debit air, semisal perkiraan jam tiga pagi kita memantau sampai jam tiga pagi. Penurunan debit air, dengan perjalanan air, kurang lebih perkiraan terjadi enam jam," tambah Zainal.
Zainal menuturkan saat ini debit air Sungai Brantas masih aman. Namun karena letak aliran sungai ini berada di dekat keramaian, maka BPBD Kota Kediri siaga penuh bersama sejumlah instansi terkait lainnya.
BPBD juga menyiapkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi jika diperlukan evakuasi saat debit air meningkat.
Kondisi debit air sungai Brantas yang melintasi kota kediri (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Laporan terakhir menyebutkan tinggi debit air di Sungai Brantas Kota Kediri mencapai 1.040 meter kubik per detik,atau siaga merah dalam siaga kebencanaan banjir. Hal yang sama sebelumnya juga terjadi pada debit air Sungai Brantas di daerah Blitar dan Tulungagung.
Sebelumnya, Senin sore Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menghimbau warganya agar menghindari beraktivitas di tepi atau bibir Sungai Brantas. Karena kondisi saat ini tepi sungai sudah tertutup oleh air. Pemancing, juga sementara waktu dihimbau untuk tidak mencari ikan karena arusnya sangat kencang dan berbahaya.
Per sore tadi, bendungan Waru Turi Kediri juga telah dibuka agar debit air makin menurun. Sejatinya saat bendungan Waru Turi sudah dibuka debit air sungai Brantas yang mengalir di Kota Kediri juga mengalami penurunan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BPDB Kota Kediri Siaga di Taman Brantas, Debit Air Sungai Brantas Naik
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |