TIMES JATIM, JOMBANG – Menyambut Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DPC PKB Kabupaten Jombang menggelar rangkaian kegiatan religius dan sosial yang menyentuh akar tradisi Nahdlatul Ulama (NU) dan nilai-nilai perjuangan partai.
Rangkaian acara dimulai sejak Senin (21/7/2025) dengan ziarah ke makam para muassis NU dan tokoh pendiri PKB, dilanjutkan dengan Khotmil Quran, santunan anak yatim, serta istighosah bersama.
Ziarah dilakukan ke 11 makam tokoh besar, di antaranya:
- KH Bisri Syansuri
- KH Hasyim Asy’ari
- KH Wahid Hasyim
- KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
- KH Abdul Aziz Mansyur
- KH Arwani Mukhit
- KH Romli Tamim
- KH Wahab Chasbullah
- KH Abdul Fattah Hasyim
- KH Sulton Abdul Hadi
- KH Abdul Natsir Fattah
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran pengurus DPC PKB Jombang, DPAC PKB dari seluruh kecamatan, serta Banom dan lembaga di bawah naungan PKB.
Momentum Menyegarkan Arah dan Spirit Perjuangan PKB
Hadi Atmaji, Ketua DPC PKB Jombang, mengatakan bahwa Harlah PKB ke-27 menjadi momentum penting untuk menyegarkan kembali arah dan spirit perjuangan politik PKB.
“Ziarah ke para muassis ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi bagian dari ihtiar ruhani kami untuk menyambung sanad perjuangan politik yang berakar kuat dari nilai-nilai pesantren dan Nahdlatul Ulama. Kami ingin seluruh kader PKB di Jombang menyadari bahwa jalan politik yang kita tempuh ini bukan jalan yang kosong, tapi jalan panjang yang ditapaki oleh para kiai dan pejuang umat yang penuh keikhlasan,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (22/7/2025).
Lebih lanjut, Hadi menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan seperti Khotmil Quran, santunan yatim, dan istighosah harus terus dirawat sebagai bentuk kesadaran spiritual dan sosial dari partai yang lahir dari rahim pesantren.
“Di tengah dinamika politik yang kadang penuh intrik, kami ingin menjaga ruh perjuangan tetap bersih, tulus, dan berpihak pada rakyat kecil. PKB hadir bukan hanya untuk berkuasa, tetapi untuk membawa manfaat dan keberkahan bagi umat,” tambahnya.
PKB Tetap Terkoneksi dengan Akar Sejarah dan Spirit Kemanusiaan
Hal senada juga diungkapkan oleh Anas Burhani, Sekretaris DPC PKB Jombang. Ia menyatakan bahwa PKB sebagai partai kader harus terus terkoneksi dengan akar sejarahnya, yaitu NU dan pesantren, sekaligus memiliki kepekaan terhadap problem sosial masyarakat.
Pengurus PKB Jombang saat ziarah muassis Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
“Kami menyadari bahwa perjuangan politik bukan semata mengejar kekuasaan, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai yang diwariskan oleh para muassis tetap hidup dalam sikap dan kebijakan kita. Dengan ziarah ini, kami belajar bahwa keikhlasan, perjuangan, dan khidmah adalah fondasi utama yang harus kami jaga,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Cak Anas juga menjelaskan bahwa kegiatan seperti santunan anak yatim dan istighosah adalah refleksi dari komitmen PKB dalam mengedepankan nilai kemanusiaan.
“Di tengah berbagai tantangan bangsa hari ini, PKB ingin hadir menjadi oase bagi masyarakat. Kami ingin hadir untuk menguatkan moral, menjaga nilai-nilai akhlakul karimah, dan memperjuangkan keadilan sosial bagi semua kalangan,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Semarak Harlah PKB ke-27, DPC PKB Jombang Gelar Ziarah Muassis Hingga Santunan Anak Yatim
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |