TIMES JATIM, BONDOWOSO – Temuan struktur bata kuno di lahan warga Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Bondowoso, kini menjadi perhatian serius.
Pasalnya, situs yang diduga berasal dari zaman klasik itu rawan dirusak atau dijarah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan salah satu sisi struktur dirusak orang tak dikenal.
Forum Pemerhati Sejarah Prajekan pun turun tangan melakukan langkah antisipasi, bahkan berencana menggandeng aparat kepolisian.
Ketua Forum Pemerhati Sejarah Prajekan, Fandi Shofan Hidayat menjelaskan bahwa sejak penemuan pada 1 Agustus 2025 lalu.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan pemilik lahan untuk menghentikan sementara aktivitas penambangan pasir.
“Kami juga berkoordinasi dengan kepala Desa Walidono, sebagai pemangku wilayah,” katanya, Rabu (3/9/2025).
Lebih lanjut, Fandi menyebut ada indikasi struktur bata itu sempat dirusak. Dugaan ini muncul setelah terlihat adanya susunan bata yang bergeser dibanding saat pertama kali ditemukan.
“Beberapa bata berukuran besar didapati sudah tidak berada di posisi semula. Sudah ada indikasi penjarahan,” ungkapnya.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, pihaknya juga menjajaki koordinasi dengan kepolisian agar lokasi penemuan dipasangi garis polisi.
Hal itu menyusul beredarnya kabar adanya kandungan emas dalam susunan bata. “Karena sebelumnya ada indikasi dijarah atau dirusak,” jelasnya.
Fandi berharap warga sekitar bisa turut menjaga temuan tersebut hingga ada penelitian resmi dari tim ahli cagar budaya Bondowoso.
“Temuan bata di Walidono memiliki kemiripan dengan struktur bata di Candi Ghanten, Prajekan Lor,” jelas pria yang juga Kepala Desa Prajekan Lor tersebut. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |