TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (20/9/2025).
Bersama ribuan santri dan santriwati, acara dipimpin langsung oleh Syeikh Afeefuddin Al Jailani yang merupakan cicit dari Sulthanul Auliya' Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.
Dalam kesempatan tersebut, Syeikh Afeefuddin memberikan mauidhoh dan Ijazah Kubro Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani kepada peserta yang hadir.
Melihat antusiasme para santri, Gubernur Khofifah mengaku bangga dan terharu. Pasalnya, mereka menunjukkan semangat luar biasa untuk mengikuti majelis ilmu sembari merayakan salah satu hari paling bermakna bagi umat muslim bulan bulan kelahiran Rosulullah Muhammad SAW.
"Saya senang sekali melihat bagaimana mereka semangat dan antusias menyambut kedatangan Syeikh Afeefuddin dan serius mendengarkan apa yang disampaikan beliau. Ini penting untuk menjadi bekal mereka ketika mereka menjadi pemimpin," katanya.
"Jadi Maulud Nabi ini bukan hanya momentum meneladani karakter Rosulullah SAW, tapi juga motivasi untuk dapat berprestasi dan memimpin seperti Rasulullah. Dan saya percaya para santri di sini Insya Allah adalah pewaris dari estafet kepemimpinan umat," lanjut Gubernur Khofifah.
Namun untuk dapat mencapai itu, dirinya mengingatkan agar generasi penerus ini tetap memperkaya diri dengan ilmu. Seperti yang ditegaskan dengan firman Allah dalam QS Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
“Dan Syeikh Afeefuddin sendiri sudah menasehatkan kalau bertambahnya ilmu akan bertambah juga ketaqwaan. Maka kalau sudah berilmu, sudah bertaqwa, insya Allah akan menjadi pemimpin yang baik sekali," pungkasnya.
Sementara itu, Syeikh Afeefuddin mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, banyak ulama dan tokoh dunia yang lahir dari majelis ilmu seperti ini. Contohnya antara lain Imam Junaid al-Baghdadi dan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
"Mereka besar tentu dengan niat dan keikhlasan, sehingga mereka derajatnya diangkat Allah SWT. Maka Allah bahagia dengan adanya santri, Rasulullah bahagia dengan santri, keluarga juga bahagia dengan santri," ucapnya.
"Sehingga kami berharap semoga santri-santri ini bisa memimpin bangsa. Maka nasihat saya adalah percaya dirilah. Setelah bertawakal kepada Allah SWT, bagi siapa yang di dalam hatinya tidak ada kepercayaan diri, itu godaan setan. Jadi percaya dirilah bahwa kalian akan menjadi orang yang berhasil," pesan Syeikh Afeefuddin. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gubernur Khofifah Motivasi Santri Ponpes Nurul Qodim sebagai Pewaris Kepemimpinan Umat
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |