TIMES JATIM, GRESIK – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik bersiap meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih, sebuah skema inovatif untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa sekaligus mempercepat dan mengefektifkan distribusi bantuan sosial.

Koperasi ini merupakan program nasional yang digagas Presiden Prabowo dan kini diadopsi serta disesuaikan oleh Pemkab Gresik sebagai bagian dari strategi pembangunan berbasis kemandirian.

“Koperasi ini bukan hanya lembaga formal, tetapi alat perjuangan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang benar-benar berpihak pada masyarakat kecil—petani, nelayan, pedagang, hingga pelaku UMKM,” tegas Gus Yani usai acara halalbihalal bersama tukang becak di Aula Putri Mijil, Kamis (17/4/2025).

Gudia menjelaskan, koperasi ini akan dikelola secara gotong royong oleh desa melalui musyawarah, sehingga lebih dekat dengan kebutuhan riil warga. Salah satu manfaat utamanya, bantuan sosial nantinya bisa langsung disalurkan melalui koperasi desa tanpa harus menunggu acara seremonial.

Selain sebagai penyalur bansos, koperasi ini juga dirancang untuk menyediakan layanan-layanan penting seperti apotek sederhana, kios pangan, pupuk bersubsidi, dan kebutuhan dasar lainnya. 

Harapannya, desa tidak lagi bergantung pada sistem distribusi yang dikuasai tengkulak atau tidak berpihak kepada masyarakat.

“Kita ingin koperasi menjadi motor penggerak ekonomi desa. Bukan hanya tempat transaksi, tapi juga pusat solusi untuk ketimpangan dan kemandirian ekonomi,” imbuh dia.

Untuk tahap awal di tahun 2025, Pemkab Gresik akan memberikan pendampingan kelembagaan, pelatihan manajemen koperasi, serta menyiapkan regulasi pendukung.

Tak hanya itu, insentif khusus juga akan diberikan kepada desa yang siap menjalankan program ini dengan komitmen kuat.

"Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih, Pemkab Gresik optimistis akan tercipta ekosistem ekonomi desa yang tangguh, inklusif, dan mampu menjadi pilar utama pembangunan dari bawah ke atas," tutupnya. (*)