TIMES JATIM, MALANG – Rencana Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menghadirkan layanan Trans Jatim di wilayahnya mulai menemui titik terang. Para sopir angkutan kota (angkot) yang tergabung dalam paguyuban sopir telah menyatakan dukungan penuh terhadap beroperasinya transportasi publik tersebut.

Wahyu mengatakan, dukungan itu disampaikan langsung dalam pertemuan antara dirinya dan perwakilan sopir angkot. Dalam pembahasan tersebut, para sopir sepakat mendukung Trans Jatim dengan catatan kesejahteraan mereka tetap diperhatikan.

“Intinya mereka menerima dan mendukung. Kita juga akan tetap memperhatikan aspirasi serta nasib para sopir angkot,” ujar Wahyu, Jumat (17/10/2025).

Menurut Wahyu, seluruh sopir dan teknisi yang akan mengoperasikan Trans Jatim di Malang Raya berasal dari pengemudi angkot yang saat ini beroperasi. Kebijakan itu mengikuti arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar Trans Jatim memberdayakan tenaga lokal.

“Untuk Trans Jatim nanti, teknisi dan drivernya diambil dari sopir-sopir yang sudah ada saat ini,” ungkapnya.

Dengan tercapainya kesepakatan tersebut, Wahyu menargetkan Trans Jatim mulai beroperasi di Malang Raya pada akhir November 2025. Ia optimistis layanan ini menjadi solusi kemacetan, sekaligus meningkatkan kenyamanan warga dalam menggunakan transportasi umum.

“Busnya nyaman, ada AC dan Wi-Fi. Tarifnya juga terjangkau, cukup Rp 5 ribu dari Terminal Hamid Rusdi sampai Kota Batu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan, rute awal Trans Jatim akan menghubungkan Terminal Hamid Rusdi – Terminal Landungsari – Kota Batu.

Rute di Kota Malang meliputi Jalan Mayjend Sungkono – Ki Ageng Gribig – Danau Jonge – Danau Toba – Ranugrati – Mayjen M. Wiyono – Terusan Kesatrian – Panglima Sudirman – Trunojoyo (Stasiun Malang) – Kertanegara – Majapahit – Kayutangan Heritage – Semeru – Arjuno – Kawi – Besar Ijen – Bandung – Veteran – Sumbersari – Gajayana – MT Haryono – Tlogomas – Terminal Landungsari.

Dari Landungsari, bus akan melanjutkan perjalanan menuju Terminal Batu melewati Raya Sengkaling – Sidomakmur – Raya Sumbersekar – Diponegoro – Raya Junrejo – Raya Tlekung – Raya Oro-Oro Ombo – Agus Salim – Imam Bonjol – Patimura – Dewi Sartika.

“Rutenya masih seperti rencana sebelumnya, tapi finalisasinya tetap menunggu keputusan provinsi,” katanya.

Setidaknya, nanti akan ada 15 bus Trans Jatim yang bakal beroperasi. 7 bus dari wilayah Kota Batu dan 7 bus dari wilayah Kota Malang, tepatnya di Terminal Hamid Rusdi. Sedangkan 1 bus lagi akan menjadi cadangan.

“Iya nanti 7 dari Kota Batu dan 7 dari Kota Malang. Ini akan siap beroperasi sesuai target,” tandasnya. (*)