TIMES JATIM, JEMBER –
Program insentif guru ngaji yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Jember panen apresiasi, khususnya dari penerima.
Salah seorang guru ngaji yakni Fidyatul Hasanah (25) dari Musala Nurul Anwar, yang memiliki sekitar 30-an murid, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya perhatian berupa insentif dari pemerintah daerah.
"Alhamdulillah senang karena sekarang sudah ada insentif dari bapak bupati," ujarnya. Jumat (17/10/2025).
Ia menambahkan bahwa selama ini banyak guru-guru ngaji yang merasa tersampingkan.
Guru ngaji tersebut menjelaskan bahwa ini adalah kali kedua ia menerima insentif.
"Mengenai proses pengajuan, persyaratannya cukup mudah, hanya dengan menyetorkan KTP, data siswa, dan foto lembaga Serta prosesnya sangat mudah," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai gaji mengajar, ia mengungkapkan bahwa ia tidak mendapat gaji dari lembaga tempatnya mengajar dan hanya menerima ala kadarnya jika ada sisa SPP.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia menggunakan dana pribadi dan memiliki pekerjaan sampingan, yaitu mengajar di sekolah pagi jenjang RA/TK (Pendidikan Anak Usia Dini)," bebernya.
Guru ngaji tersebut menyampaikan harapannya kepada Bupati Jember Muhammad Fawait.
"Harapannya ke depan semoga gus Fawaid bisa lebih menyejahterakan guru ngaji, lebih bisa dekat sama kita semua," tuturnya.
Ia juga mendoakan agar bupati selalu sehat, panjang umur, dan dapat terus melanjutkan program Jember Baru Jember Maju.
Pemerintah Kabupaten Jember diketahui memiliki program penyaluran insentif untuk guru ngaji, guru agama lain, dan modin.
Total jumlah penerima insentif ini disebut-sebut mencapai 22.000 orang dengan total anggaran Rp33 miliar, di mana setiap penerima mendapatkan Rp1,5 juta.
Penyaluran insentif ini diklaim sebagai yang terbanyak dalam sejarah Kabupaten Jember.
Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawaid, memastikan insentif ini bukan hanya soal uang, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para guru ngaji.
"Proses penyaluran insentif dilakukan secara langsung di balai desa, sehingga guru ngaji tidak perlu mengantre di bank," ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi para guru ngaji dalam menebarkan ilmu agama. (*)
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |