TIMES JATIM, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas BSBK (Binamarga, Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi) melakukan pemeliharaan jalan menuju taman wisata alam di Kecamatan Ijen. 

Apalagi wisata alam Ijen masuk dalam kawasan Ijen Geopark, yang kini sudah menjadi warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG).

Di Ijen, banyak situs geologi yang kini masuk dalam warisan UGG. Seperti Kaldera Ijen, Black Lava Plalangan, Kawah Wurung, Kawah Ijen dan sejumlah geosite lainnya.

Belum lagi Bupati menginisiasi adanya aglomerasi Ijen dan tahun 2026 akan dilaksanakan revalidasi Ijen Geopark. Sehingga sejumlah fasilitas jalan harus diperbaiki.

Pemeliharaan jalan tersebut juga dalam rangka memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Sehingga tidak lagi terjadi kecelakaan karena menghindari jalan berlubang.

Plt Kepala BSBK Bondowoso, Ansori menjelaskan, menjelang revalidasi Ijen Geopark pihaknya berupaya memperbaiki infrastruktur jalan menuju kawasan tersebut.

APBD awal tahun 2025 ini, BSBK melakukan pemeliharaan rutin jalan. Dimulai dari ruas jalan Kluncing – Gunung Malang hingga ruas jalan Sempol – Curahmacan tepatnya pertigaan menuju ke Kawah Wurung, sepanjang 25 kilometer.

Pekerjaan pemeliharaan jalan tersebut berlangsung pada Sabtu-Minggu Tanggal 3-4 Mei 2025.

“Pada hari Sabtu kita laksanakan pembersihan bahu jalan, beserta drainasenya. Hal ini dikarenakan banyak rumput dan tanaman liar yang mulai menjalar ke badan jalan, upaya ini dilakukan agar pengguna jalan dan wisatawan merasa lebih nyama,” jelas dia saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, jalan menuju KSPN (Kawasan Strtegis Pariwisata Nasional) tersebut banyak yang berlubang dan kanan kiri jalan mulai terkikis.

BSBK melakukan rehabilitasi jalan juga tidak lain untuk mendukung aglomerasi kawasan Ijen yang diwacanakan oleh Bupati Bondowoso. 

“Upaya yang dapat kami lakukan sementara ini adalah perbaikan jalan berlubang sepanjang 25 kilometer,” uangkap dia.

Dia menyampaikan, bahwa kerusakan jalan tersebut cukup variatif baik dari sisi lebar dan kedalamannya. Bahkan informasi dari masyarakat kata Ansori, banyak pengendara jatuh akibat jalan berlubang.

Kedalaman jalan berlubang berkisar 20-25 centimeter, dengan lebar/panjang mulai 3 meter hingga 5 meter. “Kedalaman dan lebarnya bervariasi. Kita lakukan tambal sulam,” jelas dia.

Selain itu lanjut dia, di beberapa tikungan kerusakan terjadi pada bagian sisi tepi jalan. “Sebagian kerusakan terdapat pada sisi tepi jalan dan itu juga menjadi titik focus perbaikan pada hari Minggu kemarin,” jelas dia.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan jalan menuju TWA Ijen itu rusak. meskipun lalu lintas menuju Kawasan tersebut tidak terlalu padat.

Namun demikian kata dia, setiap kali ada kendaraan yang melintas, tonasenya melebihi beban maksimum untuk kelas jalan kabupaten.

“Sepanjang bahu jalan juga terdapat tumpukan tanah yang juga kita bersihkan agar tidak mengganggu,” paparnya.

Kemudian ada juga yang disebabkan karena bencana longsor. Yakni ada bangunan yang materialnya memakan baju jalan. “Kemarin juga diperbaiki,” paparnya.

BSBK telah menganggarkan perbaikan jalan tersebut sejumlah Rp 1 miliar untuk akses menuju Kawah Ijen, terutama pada ruas yang mengalami kerusakan cukup parah dari Kawah Wurung ke Kawah Ijen.

“Namun karena efisiensi, anggaran tersebut terpaksa dipangkas. Semoga kedepan anggaran untuk ruas jalan menuju Kawasan ini dapat Kembali kita realisasikan,” jelasnya. (*)