https://jatim.times.co.id/
Berita

Air dan Sampah Jadi Titik Balik Desa Tremas Pacitan Menuju Ekowisata

Rabu, 03 September 2025 - 16:08
Air dan Sampah Jadi Titik Balik Desa Tremas Pacitan Menuju Ekowisata Empung Tremas kini resmi menjadi tonggak kebangkitan ekowisata di Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Air dan sampah, dua persoalan klasik, kini justru menjadi pintu masuk perubahan besar Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Melalui kolaborasi multi-pihak, kini warga setempat resmi memiliki Embung Tremas dan sistem pengelolaan sampah organik yang diharapkan mengubah wajah desa menjadi destinasi ekowisata.

Embung Tremas yang didanai The Coca-Cola Foundation bersama Yayasan Obor Tani (YOT), hadir sebagai jawaban atas masalah kelangkaan air yang lama dirasakan petani setempat. Infrastruktur ini akan menyalurkan air irigasi hingga 30 hektare lahan pertanian.

“Air adalah fondasi kehidupan. Dengan adanya embung, kami tidak hanya mendukung pertanian, tetapi juga membangun komunitas Tremas yang lebih tangguh,” ujar Direktur Eksekutif YOT, Pratomo, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, keberadaan embung bukan sekadar proyek fisik, melainkan fondasi pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat.

Sampah yang Bernilai

Selain air, persoalan lain yang juga lama menghantui desa adalah sampah rumah tangga. Menjawab isu tersebut, Coca-Cola Foundation Indonesia bersama BenihBaik.com memperkenalkan sistem sirkular pengelolaan sampah organik.

Alih-alih menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah organik kini diolah menjadi magot untuk pakan ternak dan pupuk.

“Komitmen kami menghadirkan solusi berkelanjutan yang memberikan dampak nyata. Bersama BenihBaik.com, kami memperkenalkan teknologi yang menyelesaikan persoalan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru,” kata Ketua Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo.

Senada, CEO BenihBaik.com, Andy F. Noya, menyebut proyek ini sebagai terobosan. “Proyek pengelolaan sampah adalah cara inovatif untuk mengatasi isu lingkungan sekaligus memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Desa Tremas,” ujarnya.

Potensi Ekowisata

Empung-Tremas-Pacitan.jpgPotong pita menandai diresmikannya Embung Tremas Pacitan sebagai destinasi ekowisata. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Dua masalah-air dan sampah—yang biasanya jadi sumber keluhan, justru berbalik menjadi peluang baru bagi Tremas.

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menilai embung dan sistem pengelolaan sampah bukan hanya infrastruktur, tetapi katalis perubahan.

“Kawasan Desa Tremas memang membutuhkan air. Embung ini bisa mengairi 30 hektare, meski baru 10 hektare yang produktif. Saya berpesan agar masyarakat memaksimalkan dengan menanam buah-buahan dan komoditas bernilai ekonomi tinggi,” ucapnya.

Indrata juga melihat potensi lebih jauh. “Ke depan, embung ini bisa menjadi salah satu tujuan ekowisata. Pemerintah Pacitan sangat mengapresiasi kolaborasi ini karena menawarkan solusi inovatif atas tantangan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru,” tambahnya.

Embung Tremas dan pengelolaan sampah organik menjadi simbol bagaimana masalah klasik desa bisa diubah menjadi peluang ekonomi dan wisata.

Jika dikelola serius, Tremas tidak hanya menyelesaikan kebutuhan dasar warganya, tetapi juga menawarkan wajah baru Pacitan sebagai daerah yang ramah lingkungan sekaligus menarik bagi wisatawan.

Dalam kesempatan itu, Kades Tremas, Nurhadi mengatakan kawasan embung sudah ditanami buah-buahan dan juga ada tempat budidaya magot.

"Ini menjadi ikon kami ke depan, ada tanaman produktif seperti buah durian, alpukat, ikan air tawar dan budidaya magot yang akan dikelola oleh warga," pungkasnya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.