TIMES JATIM – Kegiatan Peace Project 2025 di Wiyung Royal Residence, Surabaya, berhasil menyentuh hati para peserta dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, Sabtu (22/2/2025). 

Mengusung tema “Merayakan Perdamaian dalam Keberagaman”, acara ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan merayakan keberagaman agama, serta memperkuat nilai-nilai toleransi yang sangat dibutuhkan di tengah masyarakat.

Peace Project 2025 yang diselenggarakan oleh @gpyi.surabaya, di dukung oleh @localguidesindonesia dan @indonesiaroamers mengundang Peace People untuk mengunjungi 6 rumah ibadah yang mewakili beragam agama. 

"Memberikan peserta kesempatan langka untuk melihat langsung keindahan tradisi dan ajaran setiap agama. Dalam suasana yang penuh kedamaian, peserta tak hanya belajar tentang agama lain, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dengan saudara lintas iman yang berasal dari latar belakang yang berbeda," ungkap Zahroh selaku Local Coordinator dan penyelenggara Peace Project.

Sebuah Kampanye Sosial Media yang Menginspirasi

Selama acara, lanjutnya, peserta tidak hanya diajak untuk melihat dan belajar, tetapi juga untuk berbagi pengalaman mereka di media sosial. Dengan semangat untuk menyebarkan pesan perdamaian, banyak peserta yang memposting foto, video, dan cerita tentang pengalaman mereka mengunjungi rumah ibadah yang berbeda. 

Kampanye sosial media ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan, tetapi juga mengajak lebih banyak orang untuk melihat keberagaman sebagai sumber kekuatan, bukan pemisah.

“Kami sangat senang melihat antusiasme peserta yang sangat positif. Mereka tidak hanya merasakan kedamaian dalam keberagaman, tetapi juga aktif mengajak orang lain untuk merayakan perbedaan," kata Zahroh. 

"Ini adalah bukti bahwa kegiatan seperti ini memang memiliki dampak yang luar biasa. Melalui Peace Project ini, Global Peace Youth Indonesia-Surabaya mengajak pemuda untuk terus menjunjung nilai "One Family Under God" baik di kehidupan sehari-hari maupun didalam menjaga persaudaraan di sosial media," imbuhnya. 

Suasana Penuh Makna di Setiap Rumah Ibadah

Para peserta memulai perjalanan mereka dengan mengunjungi rumah ibadah dari berbagai agama, mulai dari masjid, gereja, kapel, vihara, pura, hingga kelenteng. 

Setiap tempat menawarkan pengalaman unik yang mendalam tentang keindahan dan kedamaian dalam keberagaman. Dialog aktif dan sharing yang diadakan di setiap rumah ibadah juga memperkaya pengetahuan peserta tentang perbedaan dan kesamaan yang ada di antara kita.

“Ini adalah pengalaman yang sangat menginspirasi. Saya tidak hanya melihat perbedaan, tetapi juga menemukan banyak kesamaan dalam ajaran agama yang kami kunjungi. Saya merasa lebih dekat dengan teman-teman dari latar belakang berbeda,” ungkap Fahmi Adimara salah satu peserta sekaligus founder Indonesia Roamers. 

"Ini adalah momen yang mengingatkan kita bahwa meskipun agama kita berbeda, kita semua memiliki tujuan yang sama: menciptakan kedamaian dan harmoni," lanjutnya. 

Menguatkan Komitmen untuk Menciptakan Dunia yang Lebih Damai

Peace Project 2025 telah menjadi momentum yang penting. Acara ini bukan hanya sekadar rangkaian kegiatan, tetapi sebuah gerakan untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh kasih. 

Keberagaman adalah anugerah yang harus dirayakan, bukan hanya dilihat sebagai perbedaan. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk memahami satu sama lain akan menguatkan dasar perdamaian dalam masyarakat.

"Kami berharap bahwa acara ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk terus memperjuangkan perdamaian, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Seperti yang selalu kami katakan, Kebersamaan dalam keberagaman adalah kekuatan yang tak ternilai," tandas Zahroh. (*)