TIMES JATIM, PACITAN – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemkab Pacitan mempercepat berbagai persiapan untuk menyambut lonjakan wisatawan. Fokus utama diarahkan pada aspek keselamatan pengunjung, kelancaran sistem tiket, hingga penanganan sampah kiriman dari laut.
Kepala Disbudparpora Pacitan, Munirul Ichwan, Rabu (3/12/2025), mengatakan bahwa persiapan sebenarnya telah dilakukan sejak jauh hari. Keselamatan wisatawan menjadi prioritas karena sebagian besar destinasi unggulan Pacitan berada di kawasan pantai yang berisiko tinggi, terutama saat musim hujan.
“Libur Nataru ini kita sudah berbenah dan menyiapkan diri untuk menyambut wisatawan,” kata Munirul.
Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah memperkuat kapasitas para penjaga pantai atau life guard melalui bimbingan teknis (bimtek) keamanan dan keselamatan. Bimtek tersebut diikuti petugas di destinasi yang dikelola pemerintah daerah, desa wisata, hingga pengelola swasta.
Sampah kiriman laut di sejumlah pantai menjadi fokus upaya Pemkab Pacitan menghadapi lonjakan wisatawan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
“Bimtek keamanan dan keselamatan ini untuk life guard di tempat wisata, baik yang dikelola daerah, desa, maupun swasta,” ujarnya.
Untuk menambah semangat para pengelola wisata, Disbudparpora juga menggelar lomba keselamatan dan keamanan destinasi wisata yang saat ini masih berlangsung.
“Kami juga mengadakan lomba keselamatan dan keamanan, ini masih on going,” tambahnya.
Munirul menegaskan, kesiapan destinasi wisata tidak hanya soal daya tarik, tetapi juga jaminan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung. Persiapan teknis dilakukan mulai dari kebersihan kawasan wisata, kesiapan fasilitas umum seperti toilet dan parkir, hingga rekayasa lalu lintas.
“Mulai dari kebersihan, fasilitas umum seperti toilet, parkir, sampai rekayasa lalu lintas,” jelasnya.
Rambu peringatan bahaya di kawasan pantai juga dipasang. Disbudparpora turut menyiapkan rekaman imbauan yang diputar melalui pengeras suara agar wisatawan tidak bermain air di zona berbahaya.
“Rambu tanda bahaya dan imbauan lewat toa kami siapkan agar pengunjung tidak bermain air di spot terlarang,” tuturnya.
Penguatan pengamanan juga dilakukan lewat koordinasi lintas sektor dengan sejumlah instansi terkait.
“Nanti kami akan intensif koordinasi dengan PLN, Dinas Perhubungan, Kepolisian, Forkopimca, dan Satpol PP,” katanya.
Selain kesiapan fisik destinasi, pelayanan tiket turut menjadi perhatian. Sistem e-tiketing tengah dievaluasi agar tidak menimbulkan antrean panjang saat puncak libur.
“Pembayaran nanti bisa lewat QRIS, online, dan manual, karena tidak semua wisatawan siap dengan pembayaran non-tunai,” terang Munirul.
Di sisi lain, persoalan sampah kiriman dari laut menjadi tantangan tersendiri. Saat musim hujan, volume sampah yang terbawa arus meningkat drastis dan membutuhkan penanganan ekstra.
“Kendala saat ini adalah sampah alami dari laut. Sudah dibersihkan, malamnya datang lagi dalam jumlah besar. Setiap Jumat kami rutin kerja bakti,” ungkapnya.
Menurutnya, sampah dari wisatawan relatif masih bisa dikendalikan karena biasanya meningkat saat akhir pekan. Namun sampah kiriman dari laut bisa datang berton-ton hanya dalam semalam, salah satunya di kawasan Pantai Pancer Dorr.
Upaya pembersihan akan terus dilakukan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak agar destinasi tetap bersih saat puncak kunjungan.
Disbudparpora juga mengimbau para pelaku usaha pariwisata, mulai dari biro perjalanan, travel, hingga hotel, untuk ikut berbenah meningkatkan kualitas layanan.
“Kami imbau semua pelaku usaha pariwisata untuk berbenah menyambut wisatawan,” kata Munirul.
Ia menegaskan, wisatawan harus diperlakukan sebagai tamu yang dimuliakan agar sektor pariwisata Pacitan semakin berkembang.
“Intinya, kami hanya ingin memuliakan tamu,” pungkasnya.
Pada libur Nataru tahun ini, Pemkab Pacitan menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 130 ribu orang di seluruh destinasi. Sementara hingga Desember 2025, target kunjungan wisata dipatok sebanyak 150 ribu wisatawan. (*)
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Faizal R Arief |