TIMES JATIM, BLITAR – Aktivitas perkeretaapian di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, mengalami gangguan akibat banjir yang menggenangi jalur rel di kilometer 2+3 hingga 3+0 antara Stasiun Alastua dan Semarang Tawang, Jawa Tengah.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, Rabi (29/10/2025) mengonfirmasi bahwa KA Brantas pada rute Pasarsenen-Blitar dan sebaliknya terpaksa dialihkan. "Perjalanan KA Brantas rute Pasarsenen-Blitar menjadi via Cirebon Prujakan-Solo Balapan. Juga yang untuk KA Brantas Blitar-Pasarsenen via Solo Balapan-Purwokerto-Cirebon Prujakan. Jadi perjalanan kereta apinya dengan pola memutar dampak dari luapan air di jalur kereta api Alastua – Semarang Tawang," jelas Zainul.
Tidak hanya KA Brantas, beberapa perjalanan kereta api lain juga diterapkan pola operasi memutar. Rute dari Pasar Senen menuju Surabaya Pasar Turi dialihkan melalui Tegal – Purwokerto – Solo Balapan – Gundih, sedangkan dari Surabaya ke Pasar Senen melalui Gambringan – Gundih – Solo Balapan – Cirebon Prujakan.
Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan utama keselamatan penumpang. “Keselamatan pelanggan selalu menjadi hal yang utama. Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan, keluarga yang menunggu, serta masyarakat dalam situasi ini,” tegas Zainul.
Saat ini, petugas dari Daop 4 Semarang telah diterjunkan ke lokasi untuk pemantauan dan penanganan langsung. Upaya normalisasi lintas dilakukan agar jalur Alastua – Semarang Tawang dapat segera beroperasi normal. KAI juga menyiagakan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 dan melakukan pemantauan intensif terhadap ketinggian air serta stabilitas jalur.
Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memberikan kebijakan kompensasi bagi penumpang. Pelanggan yang memilih membatalkan perjalanan akibat keterlambatan lebih dari satu jam atau perubahan rute berhak mendapatkan pengembalian biaya tiket 100% (di luar bea pesan). Pengajuan klaim dapat dilakukan di loket stasiun atau melalui layanan pelanggan 121 maksimal H+7 dari tanggal keberangkatan.
Bagi penumpang yang tetap melanjutkan perjalanan, KAI menyediakan layanan kompensasi berupa minuman dan makanan ringan untuk keterlambatan lebih dari tiga jam, serta tambahan makanan berat jika keterlambatan mencapai lebih dari lima jam.
Zainul menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. “Kami memohon maaf atas potensi keterlambatan yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem. KAI terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau kondisi jalur secara berkelanjutan demi menjaga keselamatan dan keandalan perjalanan kereta api,” tutupnya. Gangguan ini terdeteksi sejak Selasa (28/10/2025) pagi dan berdampak pada keterlambatan serta pembatalan beberapa perjalanan kereta api.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |