TIMES JATIM, MALANG – Proyek revitalisasi Alun-Alun Merdeka Malang resmi dimulai sejak Senin (6/10/2025) lalu. Ikon ruang publik di jantung Kota Malang ini akan dibenahi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim senilai Rp5 miliar.
Sebagai tahap awal, seluruh area alun-alun kini ditutup total menggunakan pagar kayu dan banner yang mengelilingi taman. Penutupan tersebut menjadi tanda dimulainya proses revitalisasi yang ditargetkan rampung dalam waktu sekitar 3,5 bulan atau awal 2026 mendatang.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang mengatakan, pemasangan pagar sudah dilakukan sejak Minggu (5/10/2025). Selain itu, pihak pelaksana juga telah membangun bangunan semi permanen di sisi selatan alun-alun sebagai basecamp pekerja.
“Proses pemasangan pagar dan banner penutup masih berlangsung. Penutupan ini akan dilakukan penuh selama masa revitalisasi,” ujar Raymond, Rabu (8/10/2025).
Pemasangan pagar diperkirakan memakan waktu sekitar delapan hingga sembilan hari hingga seluruh area tertutup sempurna. Setelah itu, pekerjaan fisik akan dimulai dari perbaikan area air mancur sebagai tahap pertama, kemudian dilanjutkan pembangunan playground baru, toilet umum, fasilitas pencahayaan, dan ruang laktasi.
“Langkah awalnya dari air mancur, lalu playground dan fasilitas lainnya. Semua dilakukan dalam satu proyek sekaligus, tidak parsial,” ungkapnya.
Raymond menambahkan, area playground nantinya akan menggunakan peralatan impor yang dijadwalkan tiba menjelang tahap akhir pengerjaan. Dengan anggaran Rp5 miliar dari CSR Bank Jatim, proyek ini diharapkan mampu menghadirkan wajah baru Alun-Alun Merdeka yang lebih modern, ramah keluarga, dan nyaman bagi pengunjung.
“Alun-Alun Merdeka adalah ikon Kota Malang. Kami ingin hasil revitalisasi ini tak hanya indah secara visual, tetapi juga fungsional dan inklusif bagi semua warga,” ucapnya.
Jika sesuai jadwal, masyarakat Kota Malang dapat menikmati wajah baru Alun-Alun Merdeka pada awal 2026, lengkap dengan area bermain anak, pencahayaan megah di malam hari, dan fasilitas publik yang lebih representatif. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |