TIMES JATIM, BANYUWANGI – Warning Receiver System New Generation (WRS New Generation), sebuah peralatan canggih milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Banyuwangi) ini mampu mendeteksi ancaman gempa hingga tsunami.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengatakan, jika WRS New Generation merupakan aset dari BMKG yang diamanahkan kepada BPBD sejak bulan Juni 2021 lalu.
"Jika berpotensi tsunami maka diinformasikan pada masyarakat, sehingga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri secepatnya berdasarkan informasi dari alat WRS New Gen ini," kata Yusuf, Senin (17/1/2022).
Alat ini juga memiliki korelasi dengan dengan alat deteksi gempa BMKG di seluruh Indonesia. Jadi jika diketahui ada gempa di suatu titik tertentu, sirine early warning system (EWS) atau alat deteksi dini bencana tsunami akan berbunyi.
"Sirine berbunyi jika terjadi baik gempa tidak berpotensi tsunami, begitu pula jika gempa itu berpotensi tsunami. Bila berpotensi tsunami, kita akan membunyikan sirine EWS yang sudah dipasang di beberapa titik," ujarnya.
Untuk di Kabupaten Banyuwangi, sirine EWS di sejumkah titik, yakni di wilayah Muncar, Pancer, dan Grajagan.
Untuk antisipasi kebencanaan, BPBD Banyuwangi sendiri terus menyosialisasikan antisipasi bencana melalui program mitigasi, salah satunya dengan memperluas jaringan desa tangguh bencana (Destana).
“Upaya mitigasi ini sangat penting agar dampak bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” pungkas Yusuf
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif menjelaskan cara kerja alat Warning Receiver System New Generation (WRS New Generation), Senin (17/1/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).
BANYUWANGI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki peralatan Warning Receiver System New Generation (WRS New Generation) atau alat deteksi gempa dan tsunami.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengatakan, alat WRS New Generation ini merupakan aset dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang ditempatkan di kantor BPBD setempat sejak Juni 2021.
Alat tersebut berfungsi mendeteksi titik gempa hingga gempa yang berpotensi tsunami. Dimana, bila terjadi gempa dengan magnitudo tertentu yang berpotensi tsunami, maka akan terbaca di alat tersebut.
"Jika berpotensi tsunami maka diinformasikan pada masyarakat, sehingga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri secepatnya berdasarkan informasi dari alat WRS New Gen ini," ucap Yusuf, Senin (17/1/2022).
Yusuf menjelaskan, alat tersebut terkoneksi dengan alat deteksi gempa BMKG di seluruh Indonesia. Jika terjadi gempa di titik tertentu, sirine early warning system (EWS) atau alat deteksi dini bencana tsunami akan dibunyikan.
"Sirine berbunyi jika terjadi baik gempa tidak berpotensi tsunami, begitu pula jika gempa itu berpotensi tsunami. Bila berpotensi tsunami, kita akan membunyikan sirine EWS yang sudah dipasang di beberapa titik," katanya.
Dia menyebut, sirine EWS di Kabupaten Banyuwangi terpasang diantaranya di wilayah Muncar, Pancer, dan Grajagan.
Untuk antisipasi kebencanaan, BPBD Banyuwangi sendiri terus menyosialisasikan antisipasi bencana melalui program mitigasi, salah satunya dengan memperluas jaringan desa tangguh bencana (Destana).
“Upaya mitigasi ini sangat penting agar dampak bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” pungkas Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Hafid Nurhabibi (MG-311) |
Editor | : Irfan Anshori |