https://jatim.times.co.id/
Berita

Melihat Konservasi Mangrove di Gresik Utara, Cocok untuk Healing

Senin, 24 Oktober 2022 - 17:32
Melihat Konservasi Mangrove di Gresik Utara, Cocok untuk Healing Pemandangan mangrove di Gresik Utara (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, GRESIKKonservasi mangrove di Gresik utara masih terjaga. Salah satunya di Desa Pangkahkulon Kecamatan Ujungpangkah. Di sana, cocok sebagai destinasi wisata.

Dalam pengembangannya, TNI AD melalui Kodim 0817 Gresik mengapresiasi konservasi mangrove yang dilakukan oleh PT Smelting di Desa Pangkahkukon.

Dandim 0817 Gresik, Letkol Ahmad Saleh Rahanar mengatakan penyelamatan ekosistem lingkungan hidup, khususnya di sepanjang pesisir utara Gresik.

"Kita lihat sendiri kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa," katanya, Senin (24/10/2022).

Di kawasan itu, tambah Dandim ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove. Dia pun akan mendukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. 

"Kami akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove, karena upaya ini sejalan dengan arahan Kasad dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup," katanya.

Dandim mengimbau kepada semua industri yang ada di Gresik melalui Forkopimda untuk berlomba-lomba menjalankan program CSR ligkungan hidup.

Di tempat yang sama Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Irjuniawan P Radjamin mengamini pernyataan Dandim 0817 Gresik.

Menurutnya PT Smelting mengembangkan konservasi sejak 2014. Sebelumnya di lahan 5 hektar di pesisir ini hamparan pantai yang berlumpur.

mangrove-di-Gresik-2.jpgPengunjung saat berfoto di latar belakang mangrove (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

Pesisir tersebut, kata Irjuniawan, mulai terkikis abrasi laut hingga mengancam kawasan pemukiman nelayan. Selanjutnya melalui program konservasi yang diinisiasi PT Smelting bersama warga setempat.

Ditambahkan, sejak 2014 hingga kini sudah ada 50 ribu tanaman mangrove kami kembangkan di konservasi mangrove. Yang tadinya gersang dan terancam abrasi, kini sudah terlihat.

Konservasi menjadi hutan dan menjadi habitat bagi ekosistem lingkungan hidup bagi aneka satwa burung dan ikan.

"Bahkan pada musim tertentu, konservasi yang kami kembangkan ini menjadi tempat transit bagi burung pelikan asal Australia yang bermigrasi ke Asia. Jadi ketika Australia musim dingin, burung pelikan ini bermigrasi ke Asia yang musimnya hangat. Burung pelikan ini memilih  konservasi mangrove Pangkah Kulon sebagai tempat shelter atau transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Asia," kata Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P Radjamin.

Dikatakan, pihaknya terus mengembangkan kawasan konservasi mangrove di Ujung Pangkah ini. Ini sudah menjadi filosofi perusahaan yang mengembalikan kebaikan alam ke bumi lagi.

"Konservasi mangrove ini tetap kami lanjutkan secara berkesinambungan bersama masyarakat khususnya para nelayan dan Pokmawas Pangkah Kulon ini. Harapan kami balai konservasi mangrove membawa manfaat bagi pelestarian lingkungan hidup serta membawa dampak ekonomi yang positif bagi warga sekitar," jelas Wawan.

Di tempat yang sama, Kades Pangkahkulon Ahmad Fauron mengakui, sejak kawasan konservasi mangrove tumbuh subur, warganya kini tidak kesulitan mencari ikan. Kemudian warganya juga tidak khawatir lagi kawasannya tidak tergerus abrasi laut.

"Harapan kami kegiatan yang dilakukan PT Smelting bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Terima kasih PT Smelting yang telah membantu warga kami dengan mengembangkan kawasan ini," ujar Fauron menanggapi kawan mangrove di wilayahnya. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.