TIMES JATIM – Museum Mpu Purwa kembali menggelar ajang tahunan Museum Festive Vaganza (MFV) 2025, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian acara edukatif yang telah berlangsung sejak akhir Juli lalu. Selain memperkenalkan Museum Mpu Purwa, acara ini juga bertujuan melestarikan kebudayaan khas Malang Raya.
Festival dibuka dengan babak final lomba Kidungan Jula-Juli, yang disambut meriah oleh para peserta dan pengunjung. Tahun ini, Museum Festive Vaganza menghadirkan enam kategori lomba, yakni Sketsa Koleksi Museum, Kidungan Jula-Juli, Melukis Aksara, Fotografi, Animasi Koleksi Museum, serta Penulisan Objek Diduga Cagar Budaya.
Foto bersama ketiga pemenang lomba Kidungan Jula-Juli yang menjadi bagian acara Museum Festive Vaganza 2025 yang digelar di Museum Mpu Purwa Malang. (Foto: Wanda Rachmawati Athya Putri)
Peserta yang terlibat berasal dari berbagai kalangan, mulai pelajar SD, SMP, guru, hingga masyarakat umum. Pihak museum juga menggandeng sejumlah komunitas budaya, termasuk Kampung Budaya Polowijen dan Duta Budaya Kota Malang, untuk memperkuat semangat kolaborasi dalam pelestarian warisan budaya lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Museum Mpu Purwa.
“Kami ingin anak-anak muda mencintai budaya, menyukai kesenian, dan bangga dengan warisan leluhur,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih sering mengunjungi museum sebagai bentuk penghargaan terhadap peninggalan nenek moyang.
Suwarjana menambahkan, pihaknya kini tengah menyiapkan laboratorium identifikasi artefak agar penelitian kebudayaan bisa dilakukan langsung di Kota Malang.
“Selama ini laboratorium hanya ada di Mojokerto. Kami ingin Malang juga punya fasilitas serupa,” katanya.
Puncak acara ditutup dengan penampilan memukau dari Tricia Dancer dan grup musik Arca Tataswara, yang menambah semarak perayaan budaya tersebut.
Ketua panitia MFV 2025, Rendra, berharap kegiatan ini semakin meningkatkan kesadaran publik tentang keberadaan Museum Mpu Purwa.
Tarian Tradisional yang dibawakan team Tricia Dancer berhasil memukau para juri dan peserta Museum Festive Vaganza 2025 yang digelar di Museum Mpu Purwa Malang. (Foto: Wanda Rachmawati Athya Putri)
“Harapannya, tidak ada lagi warga Malang yang tidak tahu apa itu Museum Mpu Purwa. Melalui berbagai kegiatan ini, kami ingin membuka akses dan minat masyarakat untuk datang ke museum,” ujarnya.
Menurut data pihak museum, jumlah pengunjung Museum Mpu Purwa tahun ini mencapai 15 ribu orang, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebut sebagai bukti bahwa program Museum Festive Vaganza berhasil menarik minat masyarakat untuk lebih dekat dengan sejarah dan kebudayaan Malang Raya. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |