https://jatim.times.co.id/
Berita

Koperasi Merah Putih Kabupaten Malang di ‘Tangan Dingin’ Abah Sanusi

Minggu, 29 Juni 2025 - 23:48
Koperasi Merah Putih Kabupaten Malang di ‘Tangan Dingin’ Abah Sanusi Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M mendampingi Menteri Desa dan PDT RI H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd meresmikan Koperasi Desa Merah Putih Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, pada Kamis, (26/06/2025) (Foto: malangkab.go.id)

TIMES JATIM, MALANG – Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk gerak cepat mengembangkan kemandirian ekonomi desa dan kesejahteraan ekonomi masyarakat menuju Indonesia siap dalam sektor ketahanan pangan nasional. Salah satu upayanya melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagasnya. Kini, Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang, sudah siap tancap gas.

Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang, dengan tangan dingin Bupati Malang, HM Sanusi MM, sudah terima Surat Keputusan (SK) dan siap jalan maksimal. 

Aneka usaha yang siap akan dijalankan oleh masing-masing koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang. 

Sebanyak 390 koperasi desa/kelurahan Merah Putih di Kabupaten Malang, sudah tuntas sejak awal Juni lalu. Seluruh pengurus sudah menerima Surat Keputusan (SK) pada Rabu 25 Juni 2025. 

Penyerahan SK dipimpin langsung oleh Wakil Menteri (Wamen) Koperasi dan UKM RI, Ferry Joko Juliantono.

Kabupaten-Malang.jpgWakil Menteri Koperasi RI, DR Ferry Joko Juliantono didampingi Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M. saat menyerahkan secara simbolis SK Badan Hukum kepada pengurus koperasi merah putih di Kabupaten Malang.(FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

Setelah SK diterima oleh perwakilan pengurus dari masing-masing Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang, Wakil Menteri Koperasi dan UKM,  Ferry Joko menyampaikan, bahwa keluarnya SK itu bukan akhir. “Tapi awal memulai kegiatan operasional Koperasi Merah Putih,” tegasnya.

Kini kata dia, koperasi Merah Putih sebanyak 80 ribu di Indonesia terus progres bisa selesai sesuai target untuk kesiapannya. Baik untuk pembentukan Badan Hukum dan kelengkapan lainnya.

“Yang sudah memiliki Badan Hukum kurang ada 65 ribu koperasi. Target 80 ribu koperasi pada akhir Juni ini bisa tuntas. SDM yang akan kelola koperasi juga terus disiapkan supaya bisa menyempurnakan bisnis modelnya,” katanya.

Ferry Joko berharap, koperasi yang ada nantinya bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha lainnya. Mulai dari toko atau warung yang ada di sekitarnya. Terutama, dengan pelaku UMKM atau pedagang di Pasar Tradisional yang sudah ada.

Koperasi Merah Putih dan ‘Tangan Dingin’ Abah Sanusi

Tidak banyak komentar, tidak banyak janji. Tapi mampu kerja pasti, jelas dan konkrit. Begitu yang terlihat dari sosok Bupati Malang, HM Sansi MM, yang populer disapa Abah Sanusi. Ia bersama dinas terkait, melakukan gerak cepat tangani pendirian Koperasi Merah Putih, di masing-masing desa dan kelurahan di Kabupaten Malang.

Penyerahan SK Kepengurusan Koperasi Merah Putih se-Kabupaten Malang langsung dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi dan UMK, Ferry Joko Juliantono.

“Potensi perekonomian di Kabupaten Malang masih sangat besar. Terutama di bidang peternakan dan pertanian,” katanya, penuh semangat.

koperasi-merah-putih-Desa-Pagersari.jpgPeresmian Kantor Koperasi Desa Merah Putih Pagersari oleh Bupati Sanusi bersama Camat dan Kepala Desa Pagersari (Foto: malangkab.go.id)

Karenanya, sangat dibutuhkan kerja konkrit koperasi Merah Putih untuk gerak cepat, berkolaborasi, berinovasi berbasis digital yang sedang berkembang saat ini. Aneka cara marketing digital dalam bisnis harus didalami dengan baik dan benar.

Peran anak muda di masing-masing desa harus dilibatkan. “Harus menjadi bagian dari kekuatan koperasi Merah Putih. Karena saya lihat, di masing-masing desa, potensi anak muda sangat luar biasa. Sangat banyak yang menguasai soal digital dan ahli dalam marketing bisnis digitalnya atau berjualan online,” katanya.

Lebih lanjut Abah Sanusi berkisah, bahwa di Kabupaten Malang potensi yang luar biasa di sektor peternakan. Misalnya, di daerah Kecamatan Lawang, ada peternakan domba, yang memiliki induk dari Australia sebanyak 28 ribu ekor. 

“Anakan domba itu akan dikerjasamakan dengan koperasi Merah Putih dan bahkan ada yang sudah berjalan saat ini. Yakni di daerah Kebobang,” katanya.

Abah Sanusi terus mendorong bagaimana semua pihak bisa bekerjasama terus mengawal operasional koperasi Merah Putih. Mulai dari manajemen koperasi, peningkatan SDM, aktif mengikuti pelatihan-pelatihan, kelola modal, dan pemanfaatan digitalisasi.

Pengembangan Koperasi dan Pemanfaatan Digital Marketing

Komitmen HM Sanusi, dalam mendorong kemajuan dan pengembangan koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang, terlihat sangat serius. terbukti, sudah ada beberapa terobosan yang terus dilakukan. Salah satunya, upaya pemberian bibit cabai sudah dilakukan ke masing-masing koperasi.

Sebanyak 39.000 bibit cabai sudah mulai diberikan kepada masing-masing koperasi merah putih yang sudah mengantongi SK Kepengurusan.

“Saya akan membagikan 100 bibit cabai kepada 390 koperasi yang sudah memiliki SK. Totalnya ada 39.000 bibit cabai,” katanya.

Diprediksi, jika bibit cabai itu ditanam, satu tanaman cabai akan menghasilkan 1-1,5 kilogram cabai dalam satu kali panen. Dengan demikian, masing-masing koperasi, bisa menghasilkan 100-150 kilogram cabai. “Ini akan sangat luar biasa,” katanya.

Bupati-sanusi.jpgBupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., saat memberikan arahan dalam kegiatan Bimbingan Teknis "Memperkokoh Jati Diri Koperasi melalui Peningkatan Tugas Pokok dan Fungsi Pengurus serta Pengawas Koperasi se-Kabupaten Malang", yang digelar di Aula Dekopinda, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu pagi (28/6/2025). (Foto: malangkab.go.id)

Menurut Abah Sanusi, pemberian bibit cabai itu adalah simbol semangat bagi masing-masing Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang. Seperti cabai rawit, kecil-kecil tapi sangat berdampak. Cabai salah satu pintu masuk 

Di sektor pertanian, di Kabupaten Malang tidak hanya sekedar pertanian ala kadarnya. Namun, kini sudah banyak melakukan terobosan baru berbasis digital. Misalnya kata Abah Sanusi, sistem peternakan yang dikembangkan, sudah ada yang menggunakan Internet of Things (IoT).

“Dengan teknologi tersebut, petani sudah dengan mudah mengontrol dan mengawasi nutrisi tanaman dengan menggunakan ponsel atau Handphone di tangannya,” katanya.

Hal yang sama juga bisa dilakukan dalam sistem pengelolaan Koperasi Merah Putih. Baik dalam manajemennya, pelayanannya. Terutama dalam hal pemasaran atau marketingnya.

“Digital marketing kini harus betul-betul dikuasai oleh pengurus Koperasi Merah Putih,” beber politisi PDI Perjuangan itu, kepada TIMES Indonesia.

Koperasi Merah Putih adalah solusi rakyat kecil. tempat bangkitnya ekonomi lokal tingkat desa atau kelurahan. Karenanya, bahan yang dijual di koperasi itu jangan hanya dipajang. Tapi, harus dirumuskan bagaimana cara menarik perhatian calon pembeli.

Sistem jual beli barang kini sudah berpusat di marketplace, yakni platform online yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.  

“Koperasi Merah Putih nantinya, harus ada platform online (marketplace) untuk mempertemukan penjual dan pembeli. marketplace itulah yang nantinya memfasilitasi interaksi antara penjual dan pembeli. Hal itu harus diterapkan di Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang,” katanya.

Koperasi Merah Putih yang sudah dibentuk di Kabupaten Malang katanya, harus siap bertarung di tengah pasar digital. Pengurus Koperasi Merah Putih tidak hanya memajang barang jualannya. Tapi harus terus berpikir bagaimana barang jualannya bisa dibeli.

Siapkan Program Pembinaan dan Siap Launching 12 Juli 2025

Setelah menerima SK, Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang siap-siap untuk mengikuti launching serentak secara nasional pada 12 Juli 2025. Sebelum launching, akan disiapkan program pembinaan secara kolektif bagi seluruh pengurus dan pengawas Koperasi Merah Putih.

Program pembinaan itu sudah disetujui oleh Bupati Malang, HM Sanusi MM. “Pembinaan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam terkait tugas dan fungsi pengurus dalam menjalankan koperasi,” jelas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang, Tito Febrianto Hadi Prasetya.

Pelaksanaan program pembinaan itu masih menunggu perubahan anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2025. “Nantinya, pengurus dan pengawas koperasi, akan dikumpulkan di masing-masing kecamatan,” katanya.

Bupati-Malang-Sanusi-t.jpgMenteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto, didampingi Bupati Malang Sanusi, menunjukkan beras lokal Merah Putih, saat meresmikan Kopdes di Desa Randugading Tajinan Kabupaten Malang, Kamis (26/6/2025). (Foto: Prokopim)

Diketahui, bahwa sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2025 tentang Percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, ada tujuh jenis usaha yang bisa dijalankan oleh Koperasi merah Putih.

Tujuh jenis usaha tersebut diantaranya, Gerai Sembako, Gerai Obat Murah atau Apotek Desa, Kantor Koperasi, Koperasi Simpan Pinjam, Klinik Desa, Cold Storage atau Cold Chain dan Layanan Logistik.

Kesiapan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang itu, sudah mendapat acungan jempol dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendesa PDT), Yandri Susanto. Menteri Desa PDT sudah berkunjung ke Kabupaten Malang, Kamis 26 Juni 2025.

Yandri hadir ke Kabupaten Malang, salah satunya untuk meresmikan Koperasi Merah Putih di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Ia berjanji, Koperasi Merah Putih di Desa Randugading bakal disupport oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Saya sudah menyampaikan kepada Kepala Desa Randugading, bahwa koperasi itu akan punya unit usaha berupa jual gas Elpiji 3 kilogram dari Pertamina Patra Niaga,” katanya usai meresmikan Koperasi di Desa Randugading itu.

Selain itu kata Yandri, akan mendapatkan pasokan pupuk dari Pupuk Indonesia. akan ada pasokan sembako, berupa beras, minyak goreng, dan lainnya dari ID Food. Dengan keterlibatan BUMN, Yandri oprimis bisa memangkas rantai distribusi.

“Harga akan lebih murah. Proses distribusi akan lebih pendek. Termasuk untuk pupuk juga demikian. Pupuk mahal, karena proses distribusinya panjang. Sebenarnya suda subsidi dari negara. tapi, sampai ke rakyat mahal. Koperasi hadir sebagai solusinya,” kata politisi PAN ini. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.