TIMES JATIM, LAMONGAN – Sisa-sisa potongan pipa paralon yang sudah tidak terpakai biasanya hanya dibuang begitu saja dan menjadi sampah. Namun di Lamongan, Jawa Timur, sisa potongan paralon bisa disulap menjadi lampu hias yang begitu indah.
Pria dengan segudang ide kreatif tersebut adalah Supriyo, warga Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.
"Awalnya memanfaatkan sisa potongan paralon, berikutnya kok bagus, menarik dan ada beberapa teman yang tertarik," kata Supriyo, Senin (3/6/2019).
Meski hanya berawal dari coba-coba, namun kini Supriyo telah membuat berbagai macam lampu hias, mulai dari lampu gantung, lampu meja, lampu dinding serta lampu taman atau outdoor
"Kalau motifnya macam-macam, kaligrafi, tema alam, bunga, batik, etnik, hingga foto atau wajah, bisa juga custom, tergantung pesanan," ujarnya.
Menurut Supriyo, proses pembuatan lampu hias ini membutuhkan waktu yang beragam, bergantung tingkat kesulitannya. Semakin rumit gambar maka proses pembuatannya akan semakin lama.
"Sampai proses finishing paling banter sehari dapat 2 lampu. Tapi kalau yang motifnya foto/wajah karena gak tembus (relief) pengerjaanya lebih lama lagi," ucap Supriyo.
Karena tingkat kesulitannya beragam, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lesbumi Lamongan ini membandrol lampu hias buatannya dengan harga yang beragam, mulai Rp 125.000 hinggal Rp 150.000 per buah.
Lebih lanjut Suproyo menjelaskan, seluruh proses produksi lampu hias berbahan pipa paralon ini masih diilakukan secara manual atau buatan tangan, sehingga jumlah produksinya terbatas. "Baru sekedar menerima pesanan dari teman-teman dan konsumen di Lamongan, karena garapnya juga sendiri," kata Supriyo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pria Lamonan Sulap Pipa Paralon Jadi Lampu Hias Unik
Pewarta | : MFA Rohmatillah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |