TIMES JATIM, MAGETAN – Pencatatan keuangan menjadi hal yang penting dalam dunia bisnis. Pencatatan transaksi yang tertata apik, akan memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui progres bisnis yang ditekuni. Seperti halnya yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM Cabang Madiun), dengan memberikan pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan kepada 100 orang nasabah Mekaar dari Kecamatan Plaosan, dan Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, pada Jumat (18/11/2022).
Bertempat di pendopo Kecamatan Sidorejo, 100 nasabah Mekaar mendapatkan pemahaman mendetail soal pencatatan keuangan dari narasumber yang kompeten di bidangnya. Dikesempatan itu, PNM Cabang Madiun menggandeng start up pencatatan keuangan Chatat, untuk memberikan wawasan bagi ibu-ibu nasabah Mekaar yang notabene merupakan pelaku usaha kecil menengah di wilayah masing-masing.
Setelah diberikan materi tentang pentingnya pencatatan keuangan, para peserta juga diajak langsung menjajal aplikasi pencatat tersebut. Dipandu petugas dari PNM Cabang Madiun, peserta diajak untuk mengunduh, hingga mendaftar pada aplikasi. Para peserta juga diberikan akses penuh secara gratis untuk menggunakan aplikasi dan menikmati seluruh fitur selama satu bulan.
Manager Regional Mekaar PNM Cabang Madiun, Prasetyo Utomo mengatakan, pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan merupakan salah satu program pengembangan kapasitas usaha nasabah, dari BUMN yang bergerak dibidang permodalan tersebut. Para peserta diberikan wawasan, dan diharapkan dapat diaplikasikan pada usaha masing-masing.
Manajer Regional Mekaar PNM Cabang Madiun, Prasetyo Utomo. (Foto: Miftakul/TIMES INDONESIA)
"Mudah-mudahan para nasabah PNM Mekaar bisa menyerap ilmu yang diberikan. Jadi tugas PNM Cabang Madiun tidak hanya memberikan modal pembiayaan, tetapi kita juga mendampingi para nasabah, supaya usahanya meningkat," kata Prasetyo kepada TIMES Indonesia.
Prasetyo mengatakan, materi pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan yang dilaksanakan di Kecamatan Sidorejo menjadi yang pertama di wilayah operasional PNM Cabang Madiun. Setelah sebelumnya secara berkesinambungan, PNM Cabang Madiun juga memberikan pelatihan yang nyambung dengan kebutuhan para nasabah Mekaar. Seperti halnya UMKM Go Digital, hingga fasilitasi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Nanti bertahap akan dilaksanakan sosialisasi di wilayah-wilayah lainnya," ucap Prasetyo.
Prasetyo menjelaskan, pada pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan, para peserta diberikan pemahaman mengenai transaksi keuangan. Baik pendapatan usaha, ataupun pengeluaran. Untuk mempermudah aktivitas tersebut, alih-alih dicatat manual, peserta diajak menggunakan aplikasi pencatat digital.
"Digitalisasi pencatatan keuangan lebih kepada penggunaan aplikasi. Baik itu terkait transaksi keuangan, hingga cara belanja via online dan macam-macam lainnya," terang manager regional Mekaar PNM Cabang Madiun, Prasetyo Utomo.
Salah seorang peserta menunjukan aplikasi pencatatan keuangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan PNM Cabang Madiun diikuti nasabah yang memiliki berbagai macam latar belakang usaha. Seperti pemilik warung, toko klontong, warung makan, angkringan, hingga usaha dibidang pertanian.
Sementara itu Ririn, salah satu warga Desa Witir Sumber Sawit, Kecamatan Sidorejo mengaku senang dan terbantu dengan adanya pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan dari PNM Cabang Madiun. Nasabah Mekaar yang memiliki usaha warung tersebut bakal mengaplikasikan ilmu yang dia dapat dari pelatihan itu untuk usahanya.
"Terus terang saya senang mengikuti pelatihan ini, kemudian merasa terbantu juga," ucapnya.
Ririn mengaku sudah menjadi nasabah PNM Mekaar sejak dua tahun terakhir. Selain itu, usaha yang dia geluti juga makin berkembang dengan berbagai pelatihan yang diberikan PNM Cabang Madiun.
"Sudah dua tahun jadi nasabah PNM Mekaar. Untuk pembiayaan juga cepat, gampang, dan mudah," ucap salah satu nasabah Mekaar Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, usai mengikuti pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan dari PNM Cabang Madiun. (*)
Pewarta | : Muhammad Miftakul Falakh |
Editor | : Bambang H Irwanto |