TIMES JATIM, MOJOKERTO – Sebanyak 14 desa di Indonesia yang tercatat di Museum Rekor Indonesia Dunia atau MURI sebagai desa wisata dengan kekhasan tertentu.

Diantara deretan nama desa itu, tidak ada Desa Ketapanrame, Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kendati demikian, Desa ini mencatatkan diri sebagai Desa Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia alias ADWI 2023. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno melalui akun X mengucapkan selamat kepada 4.573 Desa Wisata di seluruh Indonesia. 

Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin pada saat menerima ADWI 2023 Kemenparekraf RI di TMII, Jakarta. (FOTO: Akun Twitter Sholahuddin Uno)

"Selamat untuk Desa Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menjadi Desa Terbaik dan desa wisata lainnya yang menjadi pemenang dalam ADWI 2023," ucapnya dalam akun X resmi miliknya.

"Saya ucapkan terima kasih atas antusiasme 4.573 desa wisata di seluruh Indonesia yang telah mendaftarkan desanya di program ini. Jauh melampaui jumlah yang kita targetkan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin mengaku bersyukur atas ADWI 2023. Dia tidak menduga akan mendapat predikat Desa Terbaik ADWI 2023.

"Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pihak dari masyarakat Desa Ketapanrame," terangnya singkat dihubungi TIMES Indonesia, Rabu (30/8).

Berikut ini deretan Desa Peserta ADWI yang peraih Rekor MURI.

1. Desa Wisata Pulau Penyengat - Desa Wisata yang Memiliki Manuskrip Terbanyak;

2. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung - Desa Wisata yang Memiliki Rumah Adat Minangkabau Berjajar Terpanjang;

3. Desa Wisata Botubarani - Desa Wisata yang Memiliki Habitat Hiu Paus Terbanyak dan Dekat dari Daratan;

4. Desa Wisata Muntei - Desa Wisata yang Memiliki Seni Rajah Tubuh (Tato) Tertua;

5. Desa Wisata Tari Rebo - Desa Wisata yang Memiliki Pusat Pengolahan Tepung Pati Sagu dengan Varian Terbanyak;

6. Desa Wisata Kwau - Desa Wisata Pertama yang Memiliki Habitat Burung Penari;

7. Desa Wisata Soinrat - Desa Wisata yang Memiliki Fenomena Alam Meti (Surut Air Laut) Terpanjang;

8. Desa Wisata Iboih - Desa Wisata dengan Populasi Lumba-Lumba Terbanyak;

9. Desa Wisata Bukit Batu - Desa Wisata yang Memiliki Sejarah Kejayaan Laut Terluas;

10. Desa Wisata Kelawi - Kabupaten Lampung Selatan;

11. Desa Wisata Duren Sari Sawahan - Desa Wisata yang Memiliki Kawasan Hutan Durian Terluas;

12. Desa Wisata Towale - Desa Wisata yang Memiliki Perajin Tenun Terbanyak;

13. Desa Wisata Besani - Pemrakarsa Pembuatan Opak Terpanjang; dan

14. Desa Wisata Wukirsari - Desa Wisata yang Memiliki Pengrajin Batik Terbanyak.

Profil Desa Ketapanrame

Mengutip ketapanrame.desa.id, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto memiliki 3 Dusun, yakni Sukorame, Ketapanrame, dan Slepi. Terdapat 5.518 penduduk jiwa atau 1.915 KK. 

Sementara mengutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Ketapanrame memiliki luas 345.642 hektar. Desa yang diapit dua gunung, yakni Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan ini terletak di ketinggian 900 - 1.200 mdpl. Rata-rata suhu udara di Desa ini adalah 18 hingga 21 derajat celsius.

Desa Ketapanrame dikenal dengan wisata alam dan wisata buatannya. Deretan wisata alam yang bisa dinikmati meliputi Wisata Sawah Sumber Gempong, Wisata Air Terjun Dlundung, Wisata Air Terjun Talang, Kebun Kopi, dan Jelajah Alas. 

Sementara, wisata buatannya yakni Taman Ghanjaran dan Taman Kelinci. Wisata budaya di antaranya Pencak Silat dan Bantengan, Gamelan, dan Tari Mayang Rontek. Sedangkan wisata edukasinya terdiri dari Tanam Padi, Bajak Sawah, Pembuatan Jamu, Pembuatan Samiler, Budidaya Maggot, dan Pengelolaan Sawah.

Situs resmi pemerintah Kabupaten Mojokerto menyebutkan bahwa Desa ini bisa diakses setelah 1 jam 3 menit perjalanan dari pusat Kota Mojokerto. Jarak tempuhnya adalah 38,2 kilometer. 

Selain itu, Desa Ketapanrame juga mempunyai Wisata Kebun Kopi Dlundung. Harga paket wisata ini adalah Rp 150.000. Selain kopi, Desa Ketapanrame juga mempunyai kebun jeruk nagami. Dua hal ini yang layak dijadikan buah tangan wisata. 

Wisatawan tidak perlu repot-repot mencari penginapan. Desa Ketapanrame telah menyediakan homestay atau penginapan dengan tarif sekitar Rp 150.000.

Terbaru, Desa Ketapanrame memanfaatkan Sumber Mata Air sebagai destinasi wisata, namanya adalah Sumber Gempong. Wisata ini menyuguhkan kolam renang di hamparan persawahan. Harga Tiket Masuknya hanya Rp 10.000. Selain itu, terdapat aneka macam wahana permainan, seperti wahana kereta sawah, sepeda udara, dan lainnya. Harganya dimulai dari Rp 5.000 - Rp 85.000.

Seluruh potensi kekayaan alam dan wisata buatan inilah yang mengantarkan Desa Ketapanrame menjadi 75 besar dalam ajang ADWI 2023. Sepertinya, Bumi Majapahit menjadi tempat terbit ADWI 2023. (*)