TIMES JATIM, PACITAN – Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Pacitan, Wisma Eka Nurcahyanti, mengungkapkan kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pacitan per Agustus 2023 yang mana tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun sebesar 1,83 persen poin dibandingkan Agustus 2022 lalu.
"Hal ini menandakan adanya perubahan positif dalam lapangan pekerjaan di Pacitan. Sementara itu, jumlah angkatan kerja mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai 394,71 ribu orang, bertambah sekitar 13,43 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya," katanya, Senin (20/11/2023).
Lebih lanjut, Wisma mengatakan, jika sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi Pacitan, dan memberikan kontribusi terbesar mencapai 49,92 persen terhadap penyerapan tenaga kerja. Meskipun demikian, terjadi peningkatan yang signifikan di sektor manufaktur, yang mencapai 32,28 persen.
"Dengan posisi sektor pertanian yang tetap dominan, itu artinya menunjukkan diversifikasi ekonomi dan dapat menjadi dorongan bagi pertumbuhan di masa depan," terangnya.
Tantangan Pendidikan dan Upaya Pengurangan Pengangguran
BPS Pacitan mencatat bahwa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat memiliki tingkat pengangguran tertinggi, yakni mencapai 3,76 persen.
"Makanya upaya peningkatan akses dan relevansi pendidikan untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMA juga sangat penting," ujar Wisma.
Meskipun tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki masih lebih tinggi, namun peningkatan partisipasi perempuan juga masih terjadi. TPAK laki-laki sebesar 89,37 persen, sementara TPAK perempuan mencapai 73,91 persen.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menurut Wisma, Pemkab Pacitan perlu memfokuskan investasi pada pengembangan infrastruktur.
Investasi ini mencakup jaringan transportasi, energi, dan teknologi informasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bisnis dan industri.
"Selain itu, pelatihan keterampilan diidentifikasi sebagai instrumen penting untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar," jelasnya.
Selain itu, Kabupaten Pacitan saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan dan peluang. Dengan pemahaman signifikan terkait dinamika ketenagakerjaan, diharapkan berbagai stakeholder dapat bersinergi dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, keberlanjutan ekonomi di Pacitan juga tergantung pada sejauh mana seluruh komponen dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan global.
Mendorong Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat menjadi langkah penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Caranya dengan memberikan dukungan bagi pengusaha lokal, termasuk pelatihan, akses keuangan, dan bimbingan, sehingga dapat merangsang pertumbuhan sektor bisnis kecil dan menengah.
Dalam mengevaluasi kondisi ketenagakerjaan di Pacitan, langkah-langkah proaktif dan terencana diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan di Pacitan," pungkas Kepala BPS Kabupaten Pacitan Wisma Eka Nurcahyanti. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |