TIMES JATIM, BANYUWANGI – Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Banyuwangi menyatakan komitmennya untuk mendukung terwujudnya pemerintahan desa yang akuntabel dan berkemajuan. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua APDI Banyuwangi, Fahrul Ahmad Hengky, bersama Humas APDI Banyuwangi, Moh Ali Maftuhin, saat berkunjung ke kantor media TIMES Indonesia Biro Banyuwangi di Rest Area Istana Gandrung, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pada Senin (21/4/2025).

Ketua APDI Banyuwangi, Fahrul Ahmad Hengky, menjelaskan bahwa APDI adalah organisasi yang dibentuk sebagai wadah bagi para pendamping desa untuk berkontribusi dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Anggota APDI terdiri dari Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dan individu yang peduli terhadap pembangunan desa. APDI hadir untuk memastikan bahwa setiap desa memiliki pemerintahan yang transparan dan berdaya saing.

“Tugas APDI adalah mendampingi untuk memastikan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan desa sesuai dengan regulasi yang ada,” kata Hengky, sapaan akrabnya, pada Senin (21/4/2025).

Hengky mengungkapkan bahwa anggota APDI hadir di setiap dua hingga lima desa. Mereka melakukan pendampingan mulai dari perencanaan, pengawasan, hingga pelaporan untuk memastikan setiap tahap dalam proses pembangunan desa berjalan sesuai dengan prinsip transparansi.

“Pendampingan ini juga bertujuan membantu pemerintah desa dalam menyusun program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, memberikan solusi yang solutif, dan menjalin komunikasi yang baik,” ujar Hengky.

Foto bersama anggota APDI saat mengikuti peningkatan kapasitas TPP. (FOTO: Hengky for TIMES Indonesia)

Selain itu, APDI juga memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perangkat desa agar lebih memahami regulasi dan tata kelola pemerintahan yang efektif. Dengan komunikasi yang baik, APDI berupaya menciptakan desa yang mandiri, berdaya saing, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Contoh Kerja Nyata APDI

Salah satu contoh kerja nyata APDI adalah dalam pendampingan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). APDI berperan penting dalam memastikan BUMDes berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan pendapatan desa serta keuntungan yang bermanfaat bagi masyarakat desa.

“Dalam hal ini, APDI memberikan arahan, pelatihan, dan pengawasan kepada pengurus BUMDes agar mampu mengelola usaha dengan profesional dan sesuai dengan regulasi,” imbuh Hengky.

Dengan langkah strategis yang telah dilakukan, APDI Banyuwangi membuktikan komitmennya sebagai mitra pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pendampingan intensif, pelatihan, serta komunikasi yang efektif, diharapkan desa-desa di Banyuwangi semakin berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.(*)