TIMES JATIM, GRESIK – Memperingati Hari Ulang Tahun Pemkab Gresik ke-45 dan Kota Gresik ke-532. Aparatur sipil negara atau ASN mengenakan baju khas Kota Pudak Gresik.
Pemakaian kostum khas Gresik ini tak hanya berlaku pada ASN yang berada di lingkup Kantor Bupati saja, namun seluruh ASN yang ada di wilayah Kabupaten Gresik.
Bagi ASN perempuan memakai baju kebaya dipadu dengan sarung untuk perempuan ditambah kerudung sarung (kurosi).
Sedangkan bagi ASN laki-laki mengenakan baju safari lengan panjang warna putih dan bawahan putih berlilit sarung, serta memakai kopiah.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan, meski saat ini berkewajiban mengenakan pakaian khas Gresik, namun seluruh ASN tetap berkewajiban ikut apel pagi tepat jam 07.00 WIB.
“Saya paham mungkin saat ini masih ada beberapa yang belum hadir, karena mencari PKG yang pas atau mungkin kurosinya ketlisut. Tetap saja ada sanksi bagi yang terlambat,” kata Sambati saat sambutan.
Kepala bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Sutrisno menambahkan pemakaian pakaian khas Gresik ini sudah tradisi pada setiap rangkaian pelaksanaan HUT Pemkab Gresik dan hari jadi kota Gresik.
Dikatakan oleh dia, pemakaian baju khas ini adalah representasi dari pakaian serba santri. Hal ini juga dikatakan Sutrisno sebagai himbauan Presiden RI soal pemakaian sarung sebagai warisan budaya.
“Ada ribuan penenun sarung yang ada di Gresik yang sampai saat ini masih ada. Jadi sesuai imbauan presiden untuk membudayakan pemakaian sarung, masyarakat Gresik sudah melaksanakan,” ungkap Sutrisno menanggapi soal ASN di Pemkab Gresik memakai baju khas. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Faizal R Arief |