TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Angka Buta Huruf atau ABH penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Probolinggo berada di urutan ke-5 tertinggi di Jawa Timur, sektiar 14,59 persen. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) setempat turut angkat bicara dan telah menyiapkan program unggulan untuk menyikapi persoalan tersebut.
“Ini perlu menjadi perhatian bersama untuk menekan angka ABH itu. Karena sejatinya angka itu banyak didominasi oleh penduduk dengan usia lanjut dan banyak dari kalangan kaum hawa,” ungkap Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi, Selasa (31/1/2023).
Pria yang akrab disapa Rosi itu mengatakan, kultur di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini masih kuat, terutama pembelajaran keagamaan. Banyak masyarakat dengan usia menengah ke atas yang masih mengikuti kultur lama. Artinya, mereka bisa membaca huruf arab, namun tidak bisa membaca huruf latin atau huruf Indonesia.
Kondisi demikian memang tidak bisa dipungkiri. Kebiasaan masa lalu masih terbawa oleh sejumlah penduduk yang usia cukup senja. Namun berbeda bagi penduduk yang masih fresh graduated, atau penduduk remaja. Sebab pendidikan untuk usia remaja sudah mulai mengakar dan tertanam pada diri mereka masing-masing.
“Banyak kalangan dewasa yang masih dari dulu-dulunya (masa kakek-neneknya) tertanam norma-norma keagaman. Sehingga mereka lebih mengutamakan belajar Bahasa Arab dari pada Huruf Latin. Mereka bisa baca Alquran. Tapi tidak bisa baca huruf latin. Ini yang terjadi,” paparnya.
Untuk menekan angka itu, pihaknya memprioritaskan pemerataan pendidikan dengan kesamaan program Paket A, Paket B, dan Paket C. Artinya mereka akan dibantu untuk mendapatkan pendidikan yang sama sesuai dengan jenjang pendidikan yang diinginkan. Dalam program itu, tentunya akan dilatih dan dididik sesuai mata pelajaran yang dimaksud.
“Tentunya mereka akan diajarkan cara membaca, mengenal huru-huruf latin. Agar mereka bisa membaca dan mengikuti program paket A, B dan C itu,” jelas Rosi.
Program unggulan satu ini pun tidak hanya diambil dari dana APBN saja. Melainkan juga akan dialokasikan dari dana APBD dan juga dibantu oleh anggaran dari Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Probolinggo. Program ini pun telah berlangsung cukup lama.
“Agar masyarakat mengerti bahwa perkembangan zaman ini harus seimbang dengan tingkat Pendidikan. Untuk itu perlu sekali untuk dilakukan kesetaraan pendidikan pada seluruh penduduk Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya saat dikonfirmasi via telepon.
Berdasarkan data Susenas 2021 yang diriis oleh BPS Kabupaten Probolinggo, Persentase Penduduk Menurut Kemampuan Baca Tulis dan Jenis Kelamin di Kabupaten Probolinggo 2021 sebagai berikut. Kemampuan melek huruf atau baca tulis bagi kalangan laki-laki sebesar 91,13 persen. Sedangakan untuk kalangan wanita sebesar 80,07 persen.
Sehingga total persentasenya mencapa 85,41 persen. Untuk angka buta huruf bagi kalangan laki-laki sebesar 8,87 persen, dan kalangan wanita sebesar 19,93 persen. Sehingga total persentase sebesar 14,59 persen. Secara harfiah, angka melek huruf atau AMH merupakan suatu ukuran persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis.
Dapat membaca dan menulis, yakni diartikan dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf Latin atau huruf Arab atau huruf lainnya. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, mayoritas penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Probolinggo sudah semakin banyak yang melek huruf.
Hanya saja, tingginya angka buta huruf penduduk perempuan dimungkinkan adalah penduduk yang berusia lanjut, karena pada masa lalu pendidikan bagi kaum laki-laki lebih diutamakan dibanding perempuan. Meski angka melek huruf di Kabupaten Probolinggo terbilang cukup tinggi.
Namun, angka buta huruf penduduknya masih berbanding terbalik. Sebagaimana dilansir dalam rilis BPS Jawa Timur pada tahun 2021, beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki Angka Buta Huruf (ABH) yang cukup tinggi. Kota/kabupaten itu adalah Kabupaten Bondowoso, Sampang, Situbondo, Sumenep, Probolinggo, Jember, Ponorogo, Tuban dan Kabupaten Bangkalan.
Dalam urutan itu, Kabupaten Probolinggo angka buta huruf masuk urutan tertinggi ke-5 di Jawa Timur, dengan penduduk angka buta huruf. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kepala Dinas Pendidikan Probolinggo Tanggapi Angka Buta Huruf Urutan ke-5 di Jatim
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |