TIMES JATIM, BANJAR – Komisi II DPRD Kota Banjar mendorong Perumdam Tirta Anom untuk menggandeng investor dalam upaya revitalisasi jaringan distribusi utama layanan air bersih yang kondisinya sudah tidak layak pakai.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Budi Kusmono, menyampaikan hal tersebut setelah rapat kerja dengan mitra komisi termasuk Perumdam Tirta Anom.

Budi menjelaskan bahwa rapat membahas penyertaan modal untuk revitalisasi jaringan pipa distribusi utama air bersih, serta terkait Raperda pendukungnya.

Raperda tentang penyertaan modal PDAM Tirta Anom saat ini sedang dibahas di tingkat Panitia Khusus (Pansus) DPRD. "Penyertaan modal yang diajukan sebesar Rp 30 miliar per tahun cukup berat, melihat kondisi APBD Kota Banjar," jelas Budi, Selasa (16/9/2025).

Karena itu, Komisi II DPRD Kota Banjar menyarankan Perumdam Tirta Anom untuk menggandeng pihak investor dan mencari sumber anggaran lain dari pemerintah pusat untuk revitalisasi tersebut.

"Pihak Perumdam Tirta Anom sudah menyampaikan ada beberapa investor yang tertarik kerjasama pengelolaan air bersih," ungkap Budi.

Budi menyebutkan revitalisasi jaringan pipa distribusi utama sangat mendesak untuk mengurangi tingkat kebocoran yang sudah mencapai 40 persen. Upaya ini bertujuan agar pelayanan air bersih kepada masyarakat lebih optimal dan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan perusahaan.

"Dengan revitalisasi, diharapkan pendapatan perusahaan meningkat sehingga dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya. Budi juga menyatakan Komisi II akan mendukung mencari bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk proyek ini.

Komisi II mengapresiasi kinerja Perumda Tirta Anom. Berdasarkan laporan yang diterima, sudah ada perbaikan yang berdampak positif terhadap pendapatan perusahaan.

"Kami melihat sudah ada perbaikan. Dulu minus, sekarang sudah bagus dan meningkat. Hal ini dibuktikan surplus pendapatan hampir Rp 1 miliar pada tahun 2024," terang Budi Kusmono. (*)