TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Dudung Abdurachman, menunjukkan rasa empati dan perhatiannya terhadap prajurit loreng hijau yang mengalami cacat akibat latihan.

Terbukti, ketika Jenderal berbintang empat itu usai melakukan kunjungan kerjanya untuk membahas revitalisasi dan pengembangan Asrama Inggrisan yang berada di Jalan Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (24/8/2023).

Ketika hendak bertolak ke Bandara Blimbingsari, perhatian KASAD Dudung teralihkan oleh salah satu prajurit TNI AD Banyuwangi yang menggunakan tongkat kruk ketiak. Secara spontan, rombongan dikomandokan untuk langsung berhenti.

Lettu Suwito, prajurit TNI AD yang mengalami cidera di kaki kanan saat latihan. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

“Kakimu kenapa?,” tanya Dudung sambil turun dari mobil dan segera menghampiri prajurit TNI AD tersebut.

Dengan maenahan air mata dan suara gemetar, prajurit yang bernama Lettu Suwito tersebut dengan tegas menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Dudung.

“Siap, cedera saat latihan jenderal,” tegas prajurit TNI AD Banyuwangi.

Pada kesempatan itu, Dudung menyempatkan ngobrol dengan sang prajurit. Tak lupa, selain memberikan dukungan moral dan motivasi kepada Lettu Suwito, Dudung juga memberikan bantuan. Kemudian rombongan tersebut melanjutkan perjalanan menuju bandara.

Diceritakan Suwito, cidera yang dialami kaki kanannya terjadi waktu ia melakukan latihan saat Garjas akhir pendidikan seni di Bogor tepatnya pada tahun 2014.

Prajurit yang bertugas sebagai Komandan Sub Detasemen Zeni Bangunan (Denzibang) 042/V mengaku tidak pernah menyangka akan mendapatkan perhatian dari petinggi TNI AD tersebut.

“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka bakal disapa oleh Jenderal Dudung. Dan ini anugerah yang tidak akan pernah saya lupakan,” ujarnya.

Berbagai upaya untuk memulihkan kakinya sedia dulu kala, kata Suwito, pihaknya sudah berusaha melakukan operasi mulai dari di rumah sakit Jakarta hingga yang terakhir di Solo. Namun, sayangnya salah satu penopang utama tubuhnya masih belum bisa pulih.

Prajurit yang sudah mengabdi selama 32 tahun itu, menyadari bahwa cidera saat latihan tersebut merupakan takdir dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Semua ini sudah diatur oleh Allah SWT. Motivasi dari Jenderal Dudung membuat saya makin bersemangat dan optimis,” ungkapnya.

Lettu Suwito menyampaikan meskipun dengan kondisinya yang tak lagi seperti sedia kala, pihaknya tetap gigih dan berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan maksimal yang diberikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)