TIMES JATIM, JEMBER –

Ketua Umum Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Abdul Adim, menyatakan kebanggaan dan apresiasi yang tinggi atas keberlanjutan dan peningkatan signifikan program insentif guru ngaji di Kabupaten Jember.

Program yang digagas oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, ini dinilai sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap pahlawan pendidikan agama.​

Menurut Abdul Adim, tahun ini Kabupaten Jember mencatat sejarah baru dengan jumlah penerima insentif guru ngaji yang fantastis, mencapai 22.000 orang.

Angka ini menjadikannya jumlah penerima insentif guru ngaji terbanyak sepanjang sejarah Kabupaten Jember, menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Fawaid dalam menyejahterakan para pengajar agama.

​"Ini adalah sebuah capaian yang patut dibanggakan. Insentif ini bukan sekadar bantuan, tetapi adalah bentuk penghargaan dan penghormatan tulus dari Pemerintah Kabupaten Jember kepada para guru ngaji yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mendidik dan menanamkan akhlak mulia pada putra-putri bangsa," ujar Abdul Adim, Rabu (22/10/2025).

​Ia menambahkan, pihaknya berharap insentif ini dapat memberikan dorongan semangat yang lebih besar bagi para guru ngaji untuk terus berdakwah dan membina generasi muda Jember.

"Proses penyaluran insentif ini sendiri telah dirancang agar berlangsung secara bermartabat dan transparan," tambahnya.​

Abdul Adim menegaskan kembali pesan dan komitmen dari Bupati Jember bahwa dana insentif guru ngaji ini tidak boleh ada potongan sepeser pun.

"Ini demi memastikan bahwa penghargaan tersebut sampai secara utuh kepada penerima manfaat," tegasnya.

Pihak LSN turut berperan aktif dengan memastikan bahwa proses verifikasi data telah dilakukan dengan cermat oleh kawan-kawan pendamping di lapangan.

Hal ini sejalan dengan arahan Fawaid agar penyaluran dilakukan dengan cara yang memuliakan guru ngaji, bahkan direncanakan pembagiannya bisa dilakukan di balai desa atau diantar langsung.​

Selain turut mengawal program insentif guru ngaji, LSN juga berperan aktif dalam mensosialisasikan program-program unggulan lain dari Bupati Gus Fawaid, salah satunya adalah Universal Health Coverage (UHC).

​Abdul Adim menjelaskan bahwa program UHC ini merupakan terobosan besar di sektor kesehatan yang memberikan layanan pengobatan gratis bagi seluruh warga Jember.

Program ini menjamin seluruh warga Jember mendapatkan layanan kesehatan gratis di 50 puskesmas dan tiga rumah sakit milik pemerintah daerah, bahkan mencakup layanan bagi peserta BPJS yang menunggak.

​Yang lebih revolusioner, lanjut Abdul Adim, adalah jangkauan pelayanan UHC ini yang sangat luas, bahkan melayani masyarakat Jember meskipun mereka sedang berada di luar daerah, seperti Surabaya atau Jakarta.

"Masyarakat Jember yang kebetulan sakit saat berada di luar kota tidak perlu repot-repot pulang ke Jember untuk berobat, karena mereka akan tetap dilayani UHC di sana. Program ini benar-benar menjamin seluruh warga Jember mendapatkan layanan kesehatan gratis yang mudah dan tanpa diskriminasi," pungkasnya,

Hal ini menekankan betapa pentingnya program-program pro-rakyat ini bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Jember secara menyeluruh. (*)