TIMES JATIM, MALANG – Bertandang ke Kabupaten Malang rasanya belum afdol jika tidak menikmati pesona pantainya. Selain dikenal dengan julukan The Heart of East Java, wilayah ini menyuguhkan wisata bahari menawan. Salah satunya adalah Pantai Watu Leter, destinasi alami nan tenang yang berlokasi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sekitar 63 kilometer dari Alun-Alun Kota Malang.

Sesuai dengan namanya, “Watu Leter” memiliki hamparan batu karang unik yang membentang di sepanjang tepi pantai. Batu-batu pipih yang berbentuk datar (leter) itu tersusun alami dan menjorok ke laut, menyerupai lempengan besar. Penamaan ini menjadi ciri khas Watu Leter, bahwa keindahannya justru terletak pada kesederhanaan alam yang membentuknya sendiri.

Untuk menambah kenyamanan, di sekitar pantai tersedia gazebo sederhana bagi pelancong yang ingin berteduh atau sekadar bersantai.

Menurut Rudi, salah satu pengelola, Pantai Watu Leter mulai dibuka untuk umum sejak 2012. “Dulunya kawasan ini milik Perhutani, kemudian dikelola oleh PT Samudra Raya Indonesia dengan konsep wisata berbasis konservasi,” jelasnya kepada TIMES Indonesia.

Sejak saat itu, pihak pengelola bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) terus melakukan penataan kawasan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus kenyamanan pengunjung.

Hamparan pasir putih yang lembut dan bersih serta keindahan batu karang yang masih terjaga kealamiannya menjadi ciri khas tersendiri dari pantai ini. Ditambah deretan pohon cemara udang yang tumbuh rimbun di sepanjang pantai, menciptakan suasana yang teduh dan menenangkan.

Meski ombaknya cukup besar dan arus bawah laut terbilang berbahaya untuk berenang, justru deburan ombak yang bergemuruh menghadirkan nuansa alami pantai Watu Leter. Tak heran banyak pengunjung lebih memilih duduk santai di bibir pantai atau bermain air di tepiannya sambil menikmati panorama laut lepas.

Momen di Pantai Watu Leter kerap dimanfaatkan wisatawan untuk beragam aktivitas seru sekaligus bercengkerama menikmati keindahan alam bersama keluarga. (Foto: Abimanyu Satrio Widodo/TIMES Indonesia)

Bagi pecinta alam, Watu Leter juga menyediakan area camping ground yang nyaman. Banyak wisatawan datang dengan membawa tenda dan membawa persediaan makanan untuk menikmati bermalam di tepi pantai. Hal serupa dialami oleh Dimas Drajad, siswa SMAN di Kota Malang, yang berkunjung bersama rekannya. “Bermalam di sini pas banget buat bercengkrama. Malam hari hanya terdengar suara ombak dan angin,” ujarnya.

Harga tiket masuk pun cukup ramah di kantong, hanya Rp15.000 per orang, sudah termasuk sebotol air mineral. Untuk parkir, pengunjung dikenai Rp15.000 untuk motor dan Rp20.000 untuk mobil. Akses menuju lokasi juga mudah, kendaraan roda empat bisa langsung diparkir di tepi pantai, sementara roda dua ditempatkan di area dekat loket.

Fasilitas umum seperti warung makan, toilet bersih, hingga musholla turut tersedia, sehingga pengunjung bisa betah berlama-lama. Suasana tenang dan alami menjadikan Pantai Watu Leter sebagai ruang pulang pada pelukan alam. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai hidden gem Malang Selatan—tempat di mana keindahan sejati hadir lewat kesederhanaan.

Suasana yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota menjadi daya tarik utama Pantai Watu Leter. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai hidden gem Malang Selatan, karena di sinilah kita belajar bahwa keindahan sejati justru lahir dari kesederhanaan. (*)