TIMES JATIM, MALANG – Jika diperhatikan beberapa waktu terakhir ini, tentu sering kali melihat sejumlah wisatawan mancanegara mondar-mandir di jalanan Kota Malang.

Yap, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang telah mencatat selama delapan bulan terakhir ini ratusan wisatawan mancanegara mulai plesiran ke Kota Malang.

Hal ini tentu dikarenakan kasus Covid-19 yang mulai landai dan keran ekonomi, khususnya sektor kreatif dan wisata mulai dibuka perlahan, membuat geliat wisata Kota Malang mulai dilirik lagi oleh para wisatawan mancanegara.

"Iya kami catat ada 150 an wisatawan mancanegara yang visit ke sini (Kota Malang)," ujar Plt Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, Jumat (5/8/2022).

Melihat hal itu, tentu Pemkot Malang juga mulai menggenjot lokasi destinasi wisata andalannya. Diantaranya, ada Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kajoetangan Heritage.

Ratusan wisatawan mancanegara yang dicatat oleh Disporapar Kota Malang, diambil melalui data penginapan dari para wisatawan mancanegara tersebut.

"Tapi juga ada yang gak tercatat. Itu yang biasanya cuma singgah untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain," katanya.

Untuk negara yang mendominasi sebagai wisatawan mancanegara di Kota Malang, setidaknya 45 persennya dari Malaysia dan Timor Leste.

Akan tetapi, ada juga negara dari Benua Eropa yang juga dominan terlihat berada di wilayah Kota Malang. Kebanyakan yang berasal dari Benua Eropa, mereka ingin bernostalgia dengan kawasan Heritage yang ada di Kota Malang.

"Misal saja ada kemarin wisatawan asal Belanda ingin melihat bagaimana bangunan kolonial masih utuh disini. Bahkan ada juga dari Perancis yang penasaran melihat kawasan wisata bantaran sungai," bebernya.

Dengan mulai banyaknya wisatawan mancanegara Plesiran di Kota Malang, ia optimis target 1,9 juta wisatawan domestik dan mancanegara masuk Kota Malang bisa tercapai.

"Tentu harus optimis dengan melihat geliat ini semakin naik dan wisata kita pulih kembali," tandasnya. (*)