TIMES JATIM, BONDOWOSO – Selain peninggalan megalitik, di Kabupaten Bondowoso ternyata juga peninggalan sejarah peninggalan zaman Mesolitikum. Yakni berupa gua yang dipercaya sebagai tempat tinggal kala itu.
Zaman Mesolitikum sendiri adalah zaman periode perkembangan teknologi manusia antara zaman batu tua (paleolitik) dan zaman batu muda (neolitik).
Adapun ciri Mesolitikum sendiri adalah terdapat abris sous roche tempat tinggal zaman prasejarah berwujud goa dan ceruk di dalam batu karang untuk berlindung.
Selain itu, biasanya ditemukan Kjokkenmoddinger atau dalam bahasa lain sampah dapur.
Masyarakatnya mencari makan dengan berburu, meramu, dan bercocok tanam
Alat-alat yang digunakan didominasi dari tulang dan bebatuan kasar. Masyarakat saat itu sudah mengenal seni melukis dan kepercayaan.
Sementara gua peninggalan zaman Mesolitikum tersebut berada di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan Bondowoso.
Warga mengenalnya dengan sebutan gua Pancalan. Kondisinya masih terawat karena sempat diekskavasi pada zaman Belanda.
Gua Mesolitikum itu merupakan batu kapur. Hampir mirip dengan yang ada di Puger, Jember.
Di dalam gua sendiri ditemukan banyak lubang. Rongga-rongga di dalam gua tersebut masih mengikuti bentuk alam. Secara keseluruhan, terbilang luas dan kokoh.
Gua Mesolitikum pernah diekskavasi Belanda
Sub Koordinator Sejarah dan Cagar Budaya pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Heri Kusdarianto mengatakan, gua ini sempat diekskavasi oleh Belanda pada Tahun 1933.
Sementara orang yang melakukan ekskavasi kala itu adalah Van Heekeren. Menurutnya, arkeolog tersebut memberikan nama Gua Pancalan atau Gua Kelelawar.
"Karena memang banyak kelelawarnya memang,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).
Dalam proses ekskavasi itu, Van Heekeren banyak menemukan sampah dapur. Berupa kerang-kerangan dan hasil laut lainnya.
Selain itu, peralatan dari tulang juga ditemukan di tempat tersebut. "Gua ini diduga berasal dari masyarakat Mesolitik,” paparnya.
Menurutnya, zaman Mesolitikum sudah ada sebelum zaman Megalitik. Sehingga dalam membuat struktur goa masih dibiarkan mengikuti bentuk alam.
Berbeda dengan temuan benda megalitik yang banyak ditemukan di Bondowoso. Bentuknya sudah mengikuti sesuai keinginan masyarakat.
Diketahui tempat ini sempat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata. Namun, saat ini sudah terbengkalai dan dibiarkan begitu saja.
Meski begitu, gua zaman Mesolitikum ini tetap menarik untuk dikunjungi. Karena kaya akan nilai sejarah dan bentuknya tidak berubah. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Faizal R Arief |