TIMES JATIM, LAMONGAN – Bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Pemkab Lamongan mengenalkan dan belajar sejak dini pusat pemerintahan serta sejarah yang berkembang di Kota Soto kepada puluhan siswa dari 5 (lima) lembaga sekolah melalui kegiatan Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan dan Belajar Bersama di Museum.
Tour Wisata Edukasi ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 452 untuk mengenal Gedung Pemkab lantai 7, Pendopo Lokatantra, Menara Toren Air di Alun-alun yang telah menjadi cagar budaya, Gentong dan Tikar Batu simbol sejarah Panji Laras-Liris yang terletak di pelataran Masjid Agung Lamongan.
Selain itu sebanyak 85 siswa dari 2 lembaga TK dan 3 lembaga SD/MI ini juga dikenalkan Al-Qur’an raksasa yang ada di Masjid Agung Lamongan serta belajar tentang sejarah pernyebaran agam Islam di Kabupaten Lamongan dengan mengunjungi Museum Sunan Drajat Paciran.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, Pemkab mengundang puluhan siswa tersebut untuk mengenalkan pusat pemerintahan dan pusat sejarah yang ada di Kabupaten Lamongan lebih dekat. Menurutnya, pengenalan lebih dini tentang hal itu akan berlanjut sampai dengan bulan Agustus 2021.
“Mereka mungkin sudah pernah lihat dari luar tapi belum tentu pernah masuk. Ini bisa menjadi pengetahuan dan pengalaman tersendiri bagi mereka biar lebih mengenal, senang dan bangga dengan Lamongan,” aku Yuhronur Efendi usai upacara Peringatan Lahir Hari Pancasila di Pendopo Lokatantra, Selasa (01/06/2021).
Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi berharap, dengan belajar sejarah Lamongan nanti jika sudah dewasa bisa mengenalkan Lamongan dengan baik. Tak hanya itu, ia juga mengenalkan, dirinya dan satu persatu Kepala Lembaga Pimpinan Daerah di Kabupaten Lamongan.
“Siapa yang tau nama Pak Bupati Lamongan?” sapa Yes kepada anak-anak yang duduk berjarak di depannya, yang dijawab secara serempak oleh anak-anak dengan menyebutkan nama Bupati Lamongan secara tepat dan benar.
Bertepatan dengan Hari Lahir Pacasila, Pak Yes melemparkan pertanyaan-pertanyaan terkait Pancasila dan cinta tanah air Indonesia. Mereka pun menyambut antusias dan percaya diri untuk maju menjawabnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan Mifta Alamudin menjelaskan, Tour Wisata Edukasi Sejarah tersebut bertujuan mengenalkan sejarah, ruang pemerintahan, dan museum di Lamongan lebih dini kepada siswa-siswi TK dan SD/MI.
“Kami ingin siswa-siswi ini lebih dini mengenal terutama sejarah Lamongan. Yang kedua, mengenalkan ruang pemerintahan terutama Gedung Pemkab, Pendopo, dan sebagainya. Dan terakhir belajar bersama di Museum Sunan Drajat Paciran Lamongan,” ujar Mifta Alamudin.
Dengan mengenalkan seperti ini, Udin sapaan Mifta Alamudin menuturkan, akan menunjukkan secara riil dan langsung sejarah, ruang pemerintahan dan Museum yang ada di Lamongan.
“Di Gedung Pemkab mereka diperlihatkan secara langsung foto-foto Lamongan masa lalu dan Bupati Lamongan dari masa ke masa. Mereka juga melihat kondisi dan situasi Lamongan dari atas,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, ungkap Udin, mereka juga dikenalkan secara langsung simbol sejarah Panji Laras-Panji Liris berupa Tikar Batu dan Gentong serta Menara Toren Air yang juga telah menjadi cagar budaya.
“Yang terakhir kita juga mengajak mereka belajar peradaban dan penyebaran agama Islam di Lamongan dengan mengunjungi Museum Sunan Drajad Paciran,” katanya.
Udin menambahkan, di tahun 2021 ini Pemkab Lamongan mentargetkan 600 siswa akan mengikuti pengenalan dini tentang sejarah, ruang pemerintahan, dan museum yang ada di Lamongan.
“Target kita 600 siswa di tahun ini pastinya itu bergilir,” tutur Udin saat mengenalkan pusat pemerintahan dan sejarah di Lamongan kepada puluhan siswa melalui kegiatan Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan dan Belajar Bersama di Museum. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Faizal R Arief |