https://jatim.times.co.id/
Wisata

Bupati Probolinggo dan KSDAE Bertemu, Wisata Bromo Buka Saat Libur Lebaran?

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:14
Bupati Probolinggo dan KSDAE Bertemu, Wisata Bromo Buka Saat Libur Lebaran? Wisatawan menikmati panorama alam Gunung Bromo dari puncak Penanjakan (Foto: Dokumen/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Bupati Probolinggo, Jatim, menerima kunjungan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada Kementerian Kehutanan RI di tengah polemik penutupan wisata Gunung Bromo selama lima hari, termasuk saat libur lebaran 2025.

Dalam pertemuan yang berlangsung Rabu (26/3/2025) itu, Bupati Probolinggo, Gus Haris, meminta wisata Gunung Bromo dibuka saat libur lebaran 2025.

“Kami memahami betul bahwa TNBTS, khususnya Gunung Bromo sangat penting bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat. Karena itu, kami memutuskan membuka kawasan ini hingga dua hari menjelang Idul Fitri sembari menunggu keputusan final yang akan dikeluarkan oleh pihak terkait,” kata Gus Haris.

Saat bertemu Bupati Probolinggo, Dirjen KSDAE, Satyawan Pudyatmoko, antara lain ditemani Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha.

Sebagai kepala TNBTS yang mengelola kawasan Gunung Bromo, Rudijanta menanda tangani pengumuman penutupan wisata Gunung Bromo pada 24 Februari lalu. Penutupan dilakukan selama lima hari: 28 Maret sampai 1 April 2025.

Dalam pengumuman itu disebutkan, penutupan dilakukan untuk menghormati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947, bertepatan dengan 29 Maret 2025. Serta menghormati hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah yang diperkirakan 30 atau 31 Maret 2025.

Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Probolinggo meminta kebijakan itu ditinjau ulang. Selain merugikan pelaku wisata, kebijakan itu dinilai tanpa berkoordinasi dengan pelaku wisata dan masyarakat adat setempat.

"Kami dari BPC PHRI dan Matra Probolinggo menyampaikan pandangan sebagai bahan masukan agar pengumuman atau keputusan dapat ditinjau kembali," kata Ketua PHRI Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin, sehari setelah pengumuman keluar.

Bupati Probolinggo, Gus Haris juga keberatan dan berharap penutupan tidak terjadi. Begitu juga dengan masyarakat Suku Tengger yang mendiami kawasan tersebut.

“Sinergi antara pemerintah daerah dan Kementerian Kehutanan diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara konservasi alam dan pemanfaatan sektor pariwisata yang berkelanjutan,” kata Gus Haris.

Hingga akhirnya, Dirjen KSDAE, Satyawan Pudyatmoko pun berkunjung ke Gus Haris di kediamannya di kompleks Ponpes Zainul Hasan Genggong.

Satyawan Pudyatmoko menyampaikan, pihaknya hadir untuk menjembatani komunikasi antara Pemkab Probolinggo dan TNBTS. Pentingnya dialog terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para tetua adat Tengger.

“TNBTS perlu membangun komunikasi lebih baik dengan semua pihak agar setiap kebijakan bisa diterima dengan lebih bijak oleh masyarakat,” ungkapnya. 

So, apakah wisata Gunung Bromo buka saat lebaran 2025 atau tutup? Kita tunggu kebijakan beberapa hari ke depan dari TNBTS selaku pengelola kawasan. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.