https://jatim.times.co.id/
Wisata

Bambang Haryo Dorong Pemerintah Genjot Pariwisata Berbasis Budaya di Lombok NTB

Selasa, 02 Juli 2024 - 20:55
Bambang Haryo Dorong Pemerintah Genjot Pariwisata Berbasis Budaya di Lombok NTB BHS saat mengunjungi Taman Narmada Lombok, Senin (1/7/2024) bersama rombongan Tim Pemenangan BHS Sidoarjo. (Foto: Dok.Tim BHS)

TIMES JATIM, SURABAYA – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono, mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di daerah itu.

Anggota DPR-RI terpilih 2024-2029 ini menyayangkan potensi budaya di Lombok yang menjadi ciri khas kurang dimaksimalkan oleh pemerintah.

Padahal, kata Bambang Haryo, jika dikembangkan dan dikemas dengan baik, maka akan menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara karena wisatawan mancanegara lebih menyukai wisata budaya daripada wisata alam (nature).

Bambang Haryo mengungkapkan, sebenarnya pariwisata berbasis kebudayaan di Lombok mempunyai potensi luar biasa. Seharusnya daerah tersebut kaya akan kebudayaan yang bisa dijadikan objek pariwisata budaya. Ia mencontohkan tempat peristirahatan raja di Narmada yang tidak dimiliki oleh wilayah yang memiliki kerajaan.

"Dan potensi ini bila dikelola dengan baik akan sangat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke wilayah tersebut," kata pemilik sapaan akrab BHS ini dalam keterangan saat mengunjungi Taman Narmada Lombok, Senin (1/7/2024) bersama rombongan Tim Pemenangan BHS Sidoarjo.

Dewan-Pakar-DPP-Partai-Gerindra-2.jpg

Lebih lanjut ia mengatakan, jika tempat budaya peristirahatan raja ini seharusnya bisa diimprovisasi dengan tari-tarian khas Wilayah Lombok yang ditampilkan secara berjadwal. Maka ribuan turis yang saat ini ada di Gili Trawangan maupun di Bali akan berdatangan ke tempat itu.

"Tolong pemerintah kota, provinsi dan pusat lebih memperhatikan pariwisata budaya, karena seperti Thailand turis asingnya bisa empat kali lipat lebih banyak dari Indonesia yang hanya sekitar 12 juta turis per tahun," ujarnya.

Menurut BHS, Thailand bahkan sangat minim wisata alam. Namun mengoptimalkan wisata budaya. Demikian juga Prancis yang merupakan negara tujuan para turis asing terbesar di dunia. Bahkan pernah menyentuh angka kunjungan tertinggi 250 juta turis per tahun.

"Prancis lebih banyak mengeskplor budaya karena wisata alamnya sangat minim," tutur BHS.

Lebih lanjut, kata BHS, Lombok memiliki peluang yang sangat besar untuk menyerap turis dari Malaysia dan Arab Saudi karena wilayah tersebut bisa menampilkan pariwisata halal yang dilengkapi dengan wisata kebudayaan yang sangat kaya.

Seperti halnya juga Bali, turis mancanegara lebih menyukai wisata budaya daripada wisata alam, misalnya tari-tarian, upacara-upacara adat yang ada di tempat-tempat wisata alam yang selalu dipadukan dengan ritual upacara-upacara adat di Bali misalnya Bedugul, Uluwatu, Ubud dan lain-lain.

BHS berharap pemerintah tidak hanya fokus ke wisata alam saja tapi juga budayanya karena Indonesia memiliki jumlah kerajaan dan suku terbanyak di seluruh dunia.

"Saat ini masih ada sekitar seratusan yang bisa dimanfaatkan turis mancanegara untuk menyerap dan mengeksplore budaya dari kerajaan tersebut," ucap Bambang Haryo Soekartono (BHS). (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.