TIMES JATIM, MOJOKERTO – Di balik hiruk pikuk kota Mojokerto yang padat, tersembunyi sebuah permata hijau yang menawan, Gunung Lorokan. Meskipun tak setinggi gunung-gunung lain di Jawa Timur, Lorokan menawarkan keindahan alam yang unik dan menenangkan, menjadikannya destinasi favorit bagi para pendaki pemula maupun mereka yang mencari ketenangan.

Berlokasi sekitar 30 km dari pusat Kota Mojokerto, tepatnya di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, gunung ini memiliki ketinggian 1.100 mdpl.

Salah satu spot dijalur pendakian. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia) Foto 3: Jalur pendakian yang teduh dan menenangkan.

Rimbunnya pepohonan dengan medan yang tak terlalu curam, membuat perjalanan terasa teduh dan menyenangkan. Sepanjang jalan, lanskap pemandangan alam sangat memanjakan mata, mulai dari hamparan kebun milik warga yang membentang hingga pepohonan pinus yang menjulang. Sesekali, suara kicauan burung dan gemericik air sungai menemani langkah para pendaki.

"Gunung Lorokan ini cocok buat pemula karena jarak ke puncak tidak terlalu tinggi dan medannya santai, meski begitu, viewnya tetap bagus," ujar Ramdhan, salah satu pendaki yang ditemui TIMES Indonesia, Selasa (9/9/2025). 

Puncak Lorokan menawarkan panorama yang menakjubkan, seperti gagahnya Gunung Anjasmoro, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, serta wilayah perkotaan. Uniknya lagi, di jalur pendakian Gunung Lorokan juga terdapat air terjun yang bernama Dung Kepyur. Lokasi air terjun tersebut terletak antara Pos 1 dan basecamp. 

Pendakian ke puncak Gunung Lorokan bisa ditempuh dalam waktu 40 menit sampai 1 jam, tergantung kondisi fisik. Jalur pendakiannya pun sudah cukup tertata dengan baik. Bagi yang ingin bermalam, tersedia beberapa spot camping yang aman dan nyaman. Untuk tiket pendakian per orang dikenakan biaya Rp15.000, parkir motor Rp5000, dan parkir mobil ditarik tarif Rp10.000.

Jadi, jika Anda ingin mencari ketenangan dengan petualangan yang tidak terlalu ekstrem, namun menawarkan pengalaman yang berkesan, Gunung Lorokan di Mojokerto adalah jawabannya. (*)