https://jatim.times.co.id/
Wawancara Khusus

Ferry Hamid: Pilkada Kota Malang 2024 akan Melahirkan Pemimpin Terbaik untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 22:08
Ferry Hamid: Pilkada Kota Malang 2024 akan Melahirkan Pemimpin Terbaik untuk Kesejahteraan Rakyat Ferry Hamid (FOTO: Dok Pribadi Ferry Hamid)

TIMES JATIM, MALANG – Kota Malang bersiap menyambut Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024) dengan semangat optimisme. Ferry Hamid, salah satu tokoh pemuda, menyatakan keyakinannya bahwa proses demokrasi ini akan melahirkan pemimpin yang tidak hanya amanah, tetapi juga adil dan peduli terhadap kesejahteraan rakyat. 

Menurutnya, Pilkada Kota Malang 2024 menjadi momen penting untuk menentukan arah pembangunan dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat Malang yang berkelas.

Dalam wawancara khusus dengan Times Indonesia, Ferry yang akrab disapa, menggarisbawahi akan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada. Ia mengajak semua elemen, mulai dari pemuda hingga tokoh senior, untuk memberikan suara dan memilih calon yang benar-benar berkomitmen pada kesejahteraan warga. 

Ferry juga menekankan bahwa pemimpin ideal adalah mereka yang mampu mendengarkan aspirasi masyarakat dan menerjemahkannya dalam program nyata. Ia berharap para calon pemimpin di Pilkada nanti tidak hanya berkampanye dengan janji-janji, tetapi juga menunjukkan kepedulian yang nyata terhadap isu-isu pendidikan, sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh warga Kota Malang.

Dengan semangat kebersamaan, Ferry Hamid percaya bahwa Kota Malang dapat memiliki pemimpin yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu membawa perubahan positif bagi semua lapisan masyarakat. "Mari kita wujudkan Pilkada yang bersih dan transparan demi masa depan yang lebih baik".

Mengenal Ferry Hamid

Ferry Hamid dikenal sebagai sosok yang belakangan ini menarik perhatian publik sebagai tokoh pemuda yang aktif dan produktif dalam berbagai bidang, mulai dari organisasi, bisnis, advokat, konsultan, pengamat isu-isu pendidikan, politik, demokrasi, pemuda, hukum dan HAM.

Dengan latar belakang pengalaman yang kaya dan beragam, Ferry telah menunjukkan dedikasi dan inovasi dalam setiap langkah yang diambil. Melalui perjalanan hidupnya, Ferry tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga berkomitmen untuk memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. 

Dalam profil ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai latar belakang, pencapaian, dan visi Ferry Hamid, serta bagaimana ia berkontribusi dan menjadi inspirator. 

Lebih lanjut, Ferry Hamid menjabat sebagai Walikota LIRA Malang, ia juga menjabat sebagai Sekretaris GM FKPPI. Tidak cukup di situ, ia juga sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI), dan memimpin Gempita Malang Raya.

Perhatian terhadap kecerdasan dan pembentukan karakter generasi bangsa terlihat dengan keterlibatannya dalam pendidikan melalui Yayasan Taman Pendidikan Taman Harapan. Sebagai tokoh yang berperan aktif, ia juga turut mengembangkan UMKM dan penasehat di beberapa organisasi.

Selain kegiatan organisasi, Ferry adalah seorang penulis opini di Times Indonesia, di mana ia berbagi wawasan dan pandangannya tentang berbagai isu sosial dan ekonomi. Dedikasi dan kontribusinya dalam berbagai bidang menjadikannya sosok pemuda yang berpengaruh di Malang.

Apa pendapat Anda mengenai dinamika politik pada Pilkada 2024, khususnya di Kota Malang?

Seperti lazimnya sebuah kontestasi, tentu semua calon akan berlomba-lomba mencitrakan diri untuk dianggap pantas sebagai Wali Kota Malang, dan sekaranglah waktunya warga Malang untuk mencermati baik buruknya calon-calon yang ada. Selanjutnya, dari segala kurang lebihnya, dipilih yang terbaik yang kira-kira sedikit banyak akan memenuhi harapan. 

Dan kalau disimak dengan benar, pemilihan Wali Kota kali ini sungguh dramatis, sebab kentara sekali tarik ulur dukungan partai-partai pengusung. Sebab, selain mempertimbangkan kualitas calon yang bakal diusung, juga harus mengikuti dinamika aturan hukum yang bergerak, sehingga menimbulkan pro dan kontra sampai boleh dan tidak boleh personal calon diusung. Bahkan sampai partai mana saja yang boleh mengusung, apakah semua partai atau hanya yang memiliki kursi di DPR.

Bagaimana Anda menilai persiapan partai-partai politik dalam menghadapi Pilkada kali ini?

Karena dinamikanya cukup cepat, sebagai dampak adanya putusan Mahkamah Konstitusi terkait, ternyata juga menimbulkan berbagai macam efek. Bisa jadi partai-partai ini agak dipaksa berdialektika secara cepat demi menentukan pilihan, bahkan partai-partai non parlemen akhirnya juga seperti hanya ikut-ikutan mendukung, tanpa pengayakan yang matang untuk memilih calonnya sendiri. 

Jangankan begitu, partai besar seperti PDIP saja juga akhirnya harus pasrah mendukung calon non kader sebagai Calon Wali Kota, meski didampingi kader muda yang belum memiliki catatan pernah menjabat didalam pemerintahan. Demikian juga partai-partai lainnya, kan tidak ada yang mencalonkan kadernya secara internal. Lihat saja pasangan Abah Anton-Dimyati dan Wahyu-Ali, kan semuanya juga bukan kader internal partai, meski Abah Anton dulu pernah sebagai kader PKB, tapi dalam masa pilkada sekarang sepertinya juga beliau tidak tercatat sebagai pengurus PKB Kota Malang.

Siapa kandidat yang menurut Anda paling berpotensi untuk memenangkan Pilkada di Kota Malang? Mengapa?

Di atas kertas, dengan banyaknya dukungan partai kepada Wahyu-Ali, mungkin pasangan ini yang akan paling banyak pendukungnya. Selanjutnya tentu Abah Anton-Dimyati baru Heri Cahyono-Ganis. Akan tetapi pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tidak melulu bicara soal partai, karena belum tentu partai akan dapat bekerja optimal dan menjamin perolehan suaranya dalam pemilu. 

Lalu, akan demikian otomatis dikonversikan dengan suara untuk memilih wali kota dan wakil wali kota, sebab tentu sosok figure akan sangat banyak memiliki nilai untuk dipilih atau tidak, dan dalam hal ini kira-kira yang paling sedikit memiliki cacat dengan masyarakat yang biasanya akan menjadi pilihan Rakyat, karena dengan calon yang paling sedikit memiliki catatan buruk yang akan mungkin bisa menjadi tumpuan harapan rakyat kedepan.

Apa isu utama yang akan menjadi fokus dalam Pilkada Kota Malang 2024?

Tidak akan jauh dari isu pembangunan baik struktur maupun infrastruktur, karena memang hal tersebut yang paling diharapkan oleh publik untuk bisa menjadikan Malang akan lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang memanusiakan manusia. Termasuk juga tentu isu penegakan hukum karena kaitannya dengan keadilan yang selalu saja dari dahulu menjadi arus utama kehendak publik.

Bagaimana pengaruh isu-isu nasional terhadap dinamika Pilkada di tingkat lokal seperti Kota Malang?

Sedikit banyak tentu akan berpengaruh, sebab Malang juga selalu menjadi barometer dinamika politik nasional pada tataran daerah. Seperti misalnya semua partai-partai yang pada akhirnya tidak memajukan kader internalnya untuk maju sebagai calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota, bisa jadi itu merupakan dampak dari dinamika isu nasional.

Apa peran media sosial dalam kampanye politik di Kota Malang menjelang Pilkada 2024?

Sangat penting. Apalagi ini merupakan pemilihan Wali Kota dengan demografi penduduk Kota Malang relatif melek media sosial, sehingga persebaran informasi berkaitan dengan rekam jejak baik buruk dan pencitraan yang sedang dibangun oleh para calon Wali Kota maupun wakilnya, pasti akan lebih mudah diakses melalui media sosial. Bahkan bisa jadi siapa yang dominan menguasai media sosial akan menguasai pandangan publik.

Bagaimana pandangan Anda mengenai peran tokoh masyarakat dan pemimpin lokal dalam Pilkada kali ini?

Pada beberapa komunitas yang masih berkarakter tradisionalistik, peran tokoh masyarakat dan pemimpin lokal akan sangat berpengaruh. Hal ini dapat dipahami sebab memang di dalam kelompok-kelompok semacam ini, perspektif anggota kelompok akan mengikuti perspektif tokoh atau pemimpinnya. Ada kecenderungan untuk hanya mendapatkan informasi dari tokoh atau pemimpinnya saja.

Akan tetapi dengan cepatnya arus informasi sekarang, terlebih dengan kemasan informasi yang semakin menarik, bisa jadi sudah tidak banyak lagi anggota kelompok yang hanya akan mengikuti perspektif tokoh atau pemimpinnya. Seiring perkembangan jaman, pembangunan kesadaran untuk mencari informasi secara merdeka akan semakin mengemuka.

Apakah Anda melihat adanya pergeseran dalam basis dukungan politik di Kota Malang? Jika ya, bagaimana?

Sedikit banyak mulai ada tarik ulur dukungan masyarakat. Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari banyak perdebatan di Masyarakat yang mulai menggosip, mendiskusikan mempertentangkan perihal rekam jejak dan dukungan kepada para calon. Juga bisa dilihat bahwa terdapat pilihan yang beragam dari suatu komunitas Masyarakat dengan ciri identitas yang sama.

Sebagai contoh persebaran pilihan dari kelompok Masyarakat yang diidentifikasi sebagai abangan ternyata juga ada pada semua calon. Demikian juga yang diidentifikasi sebagai basis nahdliyin, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Bahkan partai sekalipun, akan sulit untuk mengikat atau mengharuskan kader dan simpatisannya untuk harus hanya memilih calon yang diusungnya. 

Bagaimana strategi kampanye yang paling efektif menurut Anda?

Secara teori siapa yang bisa merebut hati rakyat, calon itulah yang akan dipilih. Jadi strateginya adalah bagaimana calon mampu untuk menunjukkan citranya sebaik mungkin dan mampu memotivasi calon pemilih untuk hadir memberikan suaranya kepada sang calon wali kota/wakil wali kota. Tidak kalah penting bagi calon yang ingin dipilih itu adalah untuk bisa berlaku sedekat mungkin dengan pemilih, entah dengan persamaan apapun. 

Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh kandidat dalam Pilkada kali ini?

Masyarakat sekarang sudah sangat kritis dan realistis. Jadi hampir-hampir tidak bisa diperdaya dengan hanya janji manis, sehingga tantangan terbesarnya adalah bagaimana calon dapat meyakinkan calon pemilih untuk percaya dengan program yang dicanangkan calon tersebut.

Bagaimana pengaruh isu ekonomi lokal terhadap pemilihan umum di Kota Malang?

Ekonomi dalam skala lokal mungkin tidak terlalu menonjol dampaknya, karena korelasinya tidak terlalu signifikan, sebab publik sudah bisa mengukur sebenarnya sampai sejauh mana perang pemerintah daerah untuk mempengaruhi skala ekonomi warganya, hanya saja tetap akan ada pengharapan terdapat suatu strategi yang bisa diambil oleh wali kota nanti, untuk setidaknya meningkatkan skala ekonomi lokal. 

Sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Kota Malang saat ini, sehingga mempengaruhi pada Pilkada 2024?

Perihal ini tentu merupakan keuntungan tersendiri bagi pasangan calon Wahyu-Ali, sebab tentu publik masih belum lupa dengan prestasinya semasa masih menjabat, dan hal ini belum lama. Dimana pada saat menjabat, beliau mampu menyelesaikan beberapa permasalahan yang merupakan tinggalan dari beberapa Wali Kota sebelumnya. Sebut saja misalnya terkait penataan jalan di Madyopuro yang mana cukup lama upaya pembebasan lahan untuk dijadikan jalan umum tersebut tidak berhasil, akan tetapi segera saja tuntas pada masa Wahyu menjabat sebagai PJ Wali Kota.

Atas prestasinya beliau ini kan dinobatkan sebagai Pj Wali Kota terbaik oleh Mendagri dalam beberapa kategori. Setidaknya kategori Kinerja Total Fiskal Sedang, kategori Kesejahteraan Rakyat Fiskal Sedang, dan kategori Pelayanan Publik Fiskal Sedang. Tentu saja prestasi-prestasi semacam ini perlu untuk terus dipupuk dan bila perlu ditingkatkan.

Jika sebagai Pj Wali Kota dengan masa jabatan yang relatif singkat saja bisa begitu, akankah bilamana menjadi Wali Kota definitif akan mampu berbuat lebih banyak. Tapi, ya jangan sampai kalau menjadi Wali Kota nanti malah berbuat sebaliknya seperti menyuap hampir semua anggota DPRD, dan akhirnya boyongan ke tahanan KPK.  

Apa yang bisa diharapkan dari calon-calon kepala daerah dalam hal inovasi dan program kerja?

Hal ini memang perlu penegasan, karena tentu yang diinginkan masyarakat adalah Pemimpin Terbaik yang Amanah, Adil, dan Peduli Terhadap Kesejahteraan Rakyat. Dalam hal ini, karena setidaknya Kota Malang sebelumnya telah memperoleh beberapa penghargaan, harapannya nilai-nilai yang didapat dari penghargaan tersebut akan dapat bertahan diterapkan termasuk juga dikembangkan. Jangan sampai prestasi seperti yang diperoleh pada masa Pj Wahyu Hidayat di dalam peningkatan kesejahteraan dan pelayanan publik akan semakin terdegradasi. Jadi point primernya itu.

Apakah ada kekhawatiran mengenai potensi kecurangan atau masalah dalam pelaksanaan Pilkada kali ini?

Sebaiknya tidak perlu berandai-andai, meski juga jangan sampai tidak waspada. Dengan persebaran media sosial yang terjangkau oleh siapa saja, mari kita jaga semua tahapan di dalam Pilwalkot ini akan berjalan secara jujur dan adil, demi Pilkada Kota Malang 2024 akan melahirkan pemimpin terbaik yang amanah, adil, dan peduli terhadap Kesejahteraan Rakyat.

Bagaimana pola partisipasi pemilih di Kota Malang, dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi tersebut?

Tingkat partisipasi pemilu di Kota Malang dari tahun-ke tahun selalu tinggi. Tercatat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 bisa mencapai mencapai 78,8 persen dan pada pemilu tahun 2024 sudah diatas 80 persen.  Dengan pola seperti ini, hampir pasti animo masyarakat akan cukup tinggi. Terlebih pilwali ini kan hasilnya akan dinikmati secara langsung oleh masyarakat, sehingga hampir pasti cukup mudah untuk mengajak masyarakat aktif hadir menyampaikan aspirasinya.

Akan tetapi memang ada suara-suara sumbang didalam masyarakat yang cenderung apatis akan adanya Pilwali 2024, sebab dalam pandangan sinistik public, ternyata mantan narapidana juga bisa menjadi calon Walikota, sehingga yang ada seolah rakyat hanya akan dijadikan legitimator kekuasaan saja. Sedangkan isi dari jalannya pemerintahan tidak lebih hanya untuk pribadi atau golongan sendiri saja, sehingga akan adanya pemikiran tersebut, akan ada pemilih yang menjadi enggan hadir ikut memberikan suaranya memilih Wali Kota. 

Jadi untuk menghindari hal tersebut, calon-calon yang memiliki rekam jejak bagus. Haruslah giat untuk unjuk citra diri, sehingga publik akan memiliki kepercayaan dan harapan dengan turut berpartisipasi sebagai pemilih, akan ada kehidupan yang lebih baik untuk ke depannya. 

Apakah ada perubahan signifikan dalam demografi pemilih di Kota Malang yang dapat mempengaruhi hasil Pilkada?

Secara singkat dapat dijawab “iya”. Setidaknya hal tersebut dilihat dari masuknya pemilih pemula yang merupakan Gen Z dengan karakter melek informasi dan terbuka terhadap perubahan, dan dengan persebaran pengguna media sosial. Mau tidak maum akan menggerus perilaku pemilih tradisional dan pemilih fanatik, sebab dengan mengambil sikap lebih berpatokan pada hasil analisa sendiri atau setidaknya berdasar logika yang lebih rasional, pasti akan ada pergeseran yang bisa jadi tidak terkira, semua akan kembali kepada rasionalitas.

Bagaimana Anda menilai kinerja dan integritas lembaga penyelenggara Pilkada di Kota Malang?

Cukup baik. Intinya bersikap sebagaimana ketentuan konstitusi, sebagai penyelenggara Pilkada. Terus lakukan aktivitas untuk mengejawantah adanya penurunan kepercayaan pemilih dan tegas menindak pihak yang melanggar ketentuan yang telah berlaku. 

Apakah ada calon independen yang memiliki peluang signifikan dalam Pilkada 2024? Jika ya, siapa?

Saya kira, masih jauh. Sebagaimana di muka telah saya singgung mengenai calon kuat yang berpotensi memenangkan Pilkada di Kota Malang. Kekuatan rakyat, birokrasi partai diakui maupun tidak sekali lagi saya katakan, berpengaruh signifikan terhadap konstelasi politik.

Bagaimana pengaruh aliansi atau koalisi politik terhadap hasil Pilkada di Kota Malang?

Partai-partai sekarang ini seperti dipaksa secara cepat menentukan pilihan calon yang didukungnya. Baik partai yang memiliki kursi di DPRD maupun  partai-partai non parlemen. Jadi, tidak ada satupun partai yang mencalonkan kader internal pengurusnya sebagai calon wali kota-wakil wali kota. Akan tetapi pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tidak selalu hanya bicara soal partai, karena belum tentu partai akan dapat menjamin perolehan suaranya dalam pemilu sebanding dengan suara yang akan memilih wali kota dan wakil wali kota, sebab tentu sosok figure akan sangat banyak memiliki nilai untuk dipilih atau tidak.

Dalam hal ini kira-kira yang paling sedikit memiliki cacat dengan masyarakat yang biasanya akan menjadi pilihan Rakyat. Karena dengan calon yang paling sedikit memiliki catatan buruk yang akan mungkin bisa menjadi tumpuan harapan rakyat ke depan. Akan tetapi bilamana nanti ternyata semua partai akan berkerja all out sesuai dengan koalisi serta calon yang diusungnya, tentu akan memberikan nilai lebih. 

Apa rekomendasi Anda untuk pemilih dalam memilih calon kepala daerah di Pilkada Kota Malang 2024?

Demi mendapatkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terbaik yang amanah, adil, dan peduli terhadap kesejahteraan rakyat, maka publik harus menyisihkan waktu dan tenaganya untuk kritis dan berfikir realistis, sehingga tidak bisa diperdaya dengan hanya janji manis, dan selanjutnya harus pro aktif turut menyuarakan kebenaran yang didukungnya sehingga hasil analisa kritisnya akan bisa mempengaruhi lingkungannya untuk turut juga berfikir kritis.

Tidak hanya ikut-ikutan terjebak janji manis, sehingga publik akan memiliki kesadaran kolektif untuk juga aktif menyampaikan aspirasinya. Jika itu semua dilakukan, maka tidak akan ada tempat bagi calon yang hanya coba-coba cari peruntungan untuk menjadi pemimpin, ataupun calon yang memiliki rekam jejak tidak baik untuk kembali memimpin, dan akhirnya pemimpin yang benar-benar layak untuk memimpin akan mendapatkan kewenangannya memperbaiki sistem untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Kota Malang. 

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.